Kondisi Ekonomi Diharapkan Untuk Berubah Mulai Pada Bulan Agustus.

Komunitas luas dan majikan harus beradaptasi dengan mobilitas terbatas selama Ovid-19 pandemi. Jadi ekonomi masih bekerja, semua pihak harus tetap berpegang pada protokol kesehatan. Terutama di lingkungan kerja.
Kresnayana Yahya, seorang kolumnis ekonomi dan ahli statistik pada Nya (Institut Tehneli Sepuluh Nopember), mengatakan Indonesia pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini akan mencapai 4,5–5,5 persen. Semua ramalan yang menyimpang dari pemahaman apa yang relevan dengan kondisi saat ini adalah pandemi, bukan krisis keuangan.
"Uang atau pendapatan yang bersedia menghabiskan di sana . Tapi perilaku harus sesuai dengan procs. Memang, ada penurunan di sektor nyata, " Kresnayana mengatakan pada hari Rabu (29/1). Dia mencatat bahwa arus kas negara-negara maju telah meningkat. Tapi itu berjalan ke negara-negara berkembang telah jatuh.
"Kami ingin mempromosikan bisnis untuk dapat menyambut perubahan dan pemulihan ekonomi nasional. Jadi kita terbiasa bekerja dengan protokol yang ketat, " dia menjelaskan.
Dia menyatakan harapan bahwa tekanan pada dunia bisnis dapat dihapus tahun ini. Secara khusus, melalui kebijakan dan insentif pemerintah. Menurut dia, vaksinasi akan bisa menekan penyebaran virus itu. Ini akan baik untuk bisnis.
Berita populer sekarang

Josef Paul melarikan diri dari Jerman, dimana?
"Saya berharap vaksinasi ini bisa lebih cepat. Sekarang ada ratusan ribu lebih sehari. Kuharap bisa jadi 400-500 ribu per hari. Kemudian, setelah 8-10 bulan, 70-80 persen dari populasi adalah vaksinasi, " katanya .
Kepala forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (forka) East Jawa Eddie Wijanarko berkata: "vaksinasi membuat situasi lebih baik. Dia optimis bahwa ekonomi dapat tumbuh lebih cepat.
"Mulai dari Agustus, September dan sampai Oktober, kita akan mengubah mood dari penyitaan ekonomi secara total . Semangat pengusaha, keinginan untuk berbelanja akan menjadi besar, " katanya .