Dukungan untuk Bi Gernas, pusat pengembangan bandara PP-II online luring

PT Angkasa PURA PURA II (Persero) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perusahaan kecil, mikro dan ukuran menengah (SMEs). Pada awal 2021, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi salah satu landasan peluncuran pergerakan nasional, dengan bangga didirikan di Indonesia (Gernas BBI) oleh koordinasi Kementerian Transportasi dan investasi serta Kementerian Transportasi.
Sebagai upaya untuk mendukung Gernas BBI, pada hari Sabtu (30/1), AP II menyajikan bangga Karya Anak bangsa Indonesia (Gateway) program pergerakan. Program ini diperkenalkan berkaitan dengan konvensi dari webinar "pelatihan SMEs: pengembangan dan bisnis SMEs dalam periode adaptasi terhadap kebiasaan baru", yang diikuti oleh ratusan SMS.
"Bisnis kecil dan berukuran sedang memiliki agitas tinggi dibandingkan dengan bisnis besar . SMEs memang tercepat untuk jatuh sebagai hasil dari krisis, tetapi mereka juga tercepat untuk tumbuh dan menemukan kesempatan baru di tengah-tengah krisis,"kata Muhammad Muhammad Sawaddin Saeed, Presiden dan Direktur dari AP II, dalam pidato di acara talk show.
Adapun Muhammad Awaluddin, ia juga telah menerbitkan dua buku tentang pengembangan MSME, yaitu pengusaha Digital namely dan pemenang Digital. "Dalam buku ini, saya menekankan bahwa penggunaan teknologi penting, tapi ini tidak berarti bahwa SMEs menggunakan teknologi ini akan segera berhasil. Hal ini perlu untuk memahami semua kehalusan bisnis menggunakan teknologi, serta memahami strategi atau taktik dan menjadi bagian dari ekosistem pasar digital, " Muhammad Awaluddin mengatakan dalam pernyataan tertulis, diapit di hari Jumat (31/1).
Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa tindakan kolektif di berbagai sektor diperlukan untuk mendukung kebangkitan bisnis kecil dan menengah berukuran. Dalam hal ini, bandara memiliki keuntungan sendiri untuk mempromosikan pengembangan SMEs dalam hal pemasaran, produk dan program dukungan lainnya.
Berita populer sekarang

Keadaan saat ini Ustaz Zaki Mirza setelah pingsan selama kuliah, seperti kata dokter
Dia menambahkan bahwa bandara adalah gerbang ke negara, serta hubungan antara daerah Indonesia, serta tempat interaksi antara banyak pihak. Dengan demikian, memiliki potensi pasar yang sangat besar bersama dengan lalu lintas penumpang tinggi di bandara.
"Jadi kami memperkenalkan program gerbang di Indonesia," katanya.
EGM dari Departemen Pelayanan bandara AP II Galuh Anindita Wardhani Program Indonesia memiliki 3 program utama, yaitu: bandara sebagai gerbang utama untuk pembangunan kecil dan menengah bisnis; bandara sebagai tempat aktivitas transaksional berukuran kecil dan menengah bisnis;
"Sebagai bagian dari program pelatihan SME, bandara yang berkelanjutan akan memberikan pelatihan dan inkubasi untuk mempercepat keberhasilan pembangunan SMEs. Sementara itu, untuk mempromosikan program, baik offline (aksi digital dari SMEs, banner, videron, stand) dan daring (jaringan sosial, talk Show, Podcast) ditahan," kata Anindita Galdhani.
Tahun ini, AP II juga akan membuat bandara SME transaksional dengan membangun Mall Bandara dari konsep SMEs. Menurut ini, Bandara AC II akan menyediakan area komersial, terutama untuk bisnis kecil dan berukuran sedang.
Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa konsep Bandara Mal SMES akan sangat tepat untuk memulai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terutama di Terminal 3, yang sudah memiliki konsep belanja mall.
"Traffic penumpang harian di Bandara Soekarno-Hatta International Airport selama periode normal mencapai 200.000 orang, dengan lalu lintas cukup stabil dari pagi ke malam," kata Muhammad Awaluddin.
Sementara itu, dalam program bandara sebagai pusat turisme dan budaya, yang direncanakan dan berturut-turut bandara ACP II akan menampilkan seni dan budaya Indonesia, serta pameran serta bazaar perusahaan kecil dan menengah.
Kombinasi dari daring dan offline Dalam talk show "SME training: pengembangan dan pengembangan SMEs bisnis dalam periode adaptasi terhadap kebiasaan baru", itu juga mengungkapkan bahwa penting bagi peleburan untuk mengembangkan bisnis mereka secara online dan luring.
"Ketika digabungkan [online dan offline], ketika orang ingin mencoba, tahan, atau lihat [produk], mungkin karena ada tampilan. Banyak bantuan sedang disediakan oleh pemerintah, seperti sekarang AP II menyediakan lokasi tampilan di sini [Soekarno-Hatta International Airport] untuk mendukung usaha kecil dan menengah, itu seperti toko. Anda dapat memperbarui informasi pada jaringan sosial Anda, misalnya, ketika saya di sini di toko ini, " kata salah satu pembicara dari talk show, pendiri dari IPK Kompetensi Indonesia dan tidak ada kopi baru, dan cinta Drama.
Sementara itu, pembicara berikutnya, yaitu Bukalapak Senior partner Pemerintah dan Mitra Bisnis Luciana Dita, mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menjual secara online saat ini, karena alat-alat itu sepenuhnya dimiliki oleh Bukalapak sebagai platform digital.
"Bukalapatak sekarang, selain platform e-commerce, juga memiliki platform offline-online dan online-offline," katanya.