Ahli: Diet Rendah Garam Dapat Meningkatkan kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi

Gizi penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat selama wabah Covid-19. Ahli gizi menjelaskan strategi diet rendah garam yang bertujuan menjaga kekebalan tubuh dalam konteks pandemi Covid-19.
Pada malam hari nasional gizi (HGN), yang dirayakan setiap 25 Januari, manajer masyarakat PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, berharap untuk memberitahu masyarakat tentang gizi melalui fakta-fakta ilmiah. Menurut dia, sampai sekarang, masalah gizi, seperti terhambat, obesitas dan kurangnya konsumsi makanan yang seimbang, selalu tetap menjadi 3 masalah gizi terbaik di Indonesia.
"Populasi direkomendasikan diet rendah garam . Misalnya, mengganti garam dengan bahan atau salah satu yang aman lainnya. Dan konsumsi diet seimbang yang dibutuhkan selama pandemi ini, seperti memilih makanan sehat, " katanya baru-baru ini di sebuah webiar.
Dokter Dietitian. Johanes Chandrawinata Sp.Gk, MD, menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, dibutuhkan kita untuk mempertahankan kekuatan tubuh optimal dan pada saat yang sama mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh untuk menghindari berbagai penyakit. Sistem kekebalan tubuh selalu aktif untuk pemantauan, tapi aktivitasnya meningkat jika individu terpapar infeksi.
Peningkatan aktivitas disertai dengan peningkatan metabolisme, yang membutuhkan sumber energi dan bahan untuk biosintesis dan regulator molekuler. Sumber energi dan regulator bahan molekul, tentu saja, adalah diet.
Berita populer sekarang

Status rahasia perkawinan, Ginny menanggapi Herlin Kenza pedas ketika bertanya tentang mantan suaminya
"Oleh karena itu, kesaktian dari asupan berbagai jenis nutrisi sangat penting untuk mempertahankan fungsi optimal dari sistem kekebalan tubuhmu," kata orang itu, yang secara kekeluargaan disebut sebagai dokter . Joe ada di sana.
Menurut dia, mengikuti pola makan dengan garam rendah menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif, untuk menghindari hal ini, kesempatan kita mempertahankan kekebalan semakin tinggi. Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengurangi asupan natrium. Sebagai contoh, Halim et al dalam 2020 terakhir studi di journal Food Science juga membuktikan peran MSG dalam mempertahankan selera makanan, meskipun tingkat sodium turun sampai 30-60 persen.
"Dari studi ini, kita bisa menyimpulkan bahwa mengurangi asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan rasa makanan dengan tambahan MSG untuk rasa," katanya.
Menurut Joe, kampanye pemerintah Indonesia yang berhubungan dengan Hamas (gerakan masyarakat untuk hidup sehat), serta pembatasan EMF (gula-garam-lemak), tidak cukup untuk mengurangi masalah gizi di Indonesia.
Peran industri atau bisnis di bidang gizi juga perlu ditingkatkan untuk membuat produk lebih sehat dengan kandungan rendah gula, garam dan lemak.
"Juga mendidik masyarakat untuk memperluas pengetahuan mereka bahwa makan lebih sehat sehubungan dengan tubuh sehat pula," katanya.