Korban kebakaran Ngamuk, penonton membuat kebakaran sulit untuk mencapai pasar Tanah Abang

Dalam hal kebakaran di Psar Tanah Abang distrik, Pusat Jakarta, pada hari Kamis, 8 April 2021 Pada 17.05.
Berdasarkan pengamatan, asap tebal bisa terlihat mengepul dari arah blok Pasar Tanah Abang.
Dilihat dari pengamatan hop, pemadam kebakaran dan warga masih bekerja memadamkan api.
Lihatlah beberapa warga dengan emosi, karena beberapa orang hanya menonton.

Diduga, kebakaran terjadi karena arus pendek kabel listrik.
Berita populer sekarang

Kekerasan Bahar pada Driver Online, leher dipangkas dan kepala diinjak-injak
"Saya belum tahu, kebakaran di Nyamberi, jadi saya pikir ada sirkuit pendek listrik," kata salah satu penduduk Khmel, mewawancarai pada hari Kamis, 8 April 2021 .
Halaman Twitter Grup ketua grup jamur Cepu dikutip kata bahwa api dilaporkan pada pukul 4: 50 sore berdasarkan laporan warga.
Lihatlah di tempat kejadian, beberapa petugas pemadam kebakaran dan polisi berjaga di daerah tempat kebakaran berada.
Sekarang sejumlah petugas yang dibantu oleh mobil dengan pemadam kebakaran berada dalam proses memadamkan api.
Untuk data dari hop data laporan, ada sekitar 4 penumpang mobil, 6 Kendaraan Medis.
Hal ini juga terlihat dekat dengan lokasi, seorang warga mengamuk karena jumlah massa yang mencoba untuk masuk ke alun-alun, sehingga memblokir api.
Hingga hari ini, reporter hop masih mengumpulkan informasi tentang kebakaran itu.
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pussat, dikenal sebagai pusat tekstil grosir, terbesar di Asia Tenggara.
Siapa sangka, pertama-tama, tempat penjualan tekstil adalah pasar untuk penjualan kambing.
Menurut Kompas, penulis Abduh Chaer, dalam bukunya berjudul Tenabang Tempo Doeloe, mengatakan bahwa Pasar Tanah Abang adalah kambing pasar pasar pasar pasar pasar pasar pasar pasar pasar pasar dari abad ke-18 sampai 1950 tahun yang lalu.
Pasar Tanah Abang menjadi pasar kambing karena dekat dengan Kali Krukut.
Pedagang dengan finish terang dan pupuk kambing menggunakan air sungai.
"Penempatan kambing di sini tepat, karena semua kotoran itu mudah dibersihkan dengan bantuan air sungai," tulis Chaer.
Tanah Abang dipenuhi dengan orang-orang dari kelompok etnis Betawi yang pandai memproses kulit kambing.
Itu sebabnya ada begitu banyak orang yang suka membeli kambing di Pasar Tanah memang terlarang.