Ribuan Santri Lirboyo Keiri dikirim pulang dengan Prokes ketat

Ribuan mahasiswa dari Pondok Pesantren Lirboyo, Keiri ,awa Timur kembali ke rumah mereka dengan protokol kesehatan yang ketat. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran dari Covid-19 setelah acara meriah di sekolah pada malam Ramadhan 2021.
Kepala sekolah asrama Pondok yang ketat di Pondok, yang menjelaskan bahwa repatriasi murid-murid yang datang dari Jawa, di luar Java, dan para murid dari Luar Negeri.
"Jadwal pengembalian Siswa diadakan selama tiga hari, mulai dari Kamis (8/4) hingga Sabtu (104). Repatriasi ini ditujukan untuk siswa dari Jawa, luar dan luar negeri. Perkiraan jumlah siswa dipulangkan per hari adalah sekitar 5 ribu, jadi total sekitar 15 ribu, " katanya. Abdul Mu'id Shohib, Dikutip oleh Antara di Qedir.
Dia menegaskan bahwa siswa yang ingin kembali ke rumah mereka tidak diizinkan untuk kembali ke rumah dengan transportasi umum. Kembalinya para siswa dikoordinasikan oleh Pengurus Pondok, dengan Alumni Santo Lauri Liroboyo daerah dan para wali siswa.
Dia menambahkan bahwa dia juga mengkoordinasikan kegiatan siswa ... dengan pasukan Covid-19 dari Keadiri city. Siswa disediakan dengan bus transportasi ke setiap kabupaten. Jika Pesawat terbang, siswa yang tertarik melakukannya akan mengawal dewan ke Bandara Juanda, Surabaya.
Berita populer sekarang

Status rahasia perkawinan, Ginny menanggapi Herlin Kenza pedas ketika bertanya tentang mantan suaminya
Mahasiswa, katanya, juga harus mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan membawa cairan pencuci tangan. Untuk mobil yang masuk dan keluar, selalu semprot dengan pembasmi cairan. Ini adalah usaha untuk memprediksi penyebaran dari Covid-19.
Dia menambahkan bahwa siswa harus mencuci tangan mereka ketika naik ke kendaraan, melewati ruang desinfeksi, selalu menjaga jarak dan mengikuti instruksi dari Komite. Selain itu, semua siswa juga diminta untuk membawa sertifikat medis untuk pulang ke rumah kepada semua orang.
"Untuk memulangkan para siswa, jika sebelumnya kebebasan transportasi umum diberikan, sekarang itu tidak seharusnya. Jika tidak ada grup, maka orang tua harus dipilih, sehingga kita mengurangi risiko kepada siswa (penyebaran Covid-19), " kata H. M. Abdul Muid Shohib.
Untuk memulangkan para siswa, dia melanjutkan, Polres Kedirota dan perwira militer 0809 kebiri juga menemani mereka. Pada saat yang sama, diharapkan bahwa proses mengembalikan siswa ke rumah mereka akan teratur, halus dan tetap sehat.