Departemen Kesehatan menyebut hepatitis dalam tuduhan baru Kaltim

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menemukan bahwa kasus hepatitis di Kaltim yang ditularkan oleh Kementerian Kesehatan merupakan kasus yang mencurigakan. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Departemen Kesehatan.
"Kasus hepatitis di Samarinda, disampaikan dari Kementerian Kesehatan, merupakan kasus mencurigakan yang kami laporkan. Namun, masih dicurigai karena ada juga kasus demam berdarah, " kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Masita, seperti dilansir Antara di Samarinda.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Jumat (13/5) melaporkan bahwa per 11 Mei, 18 kasus dugaan hepatitis simptomatik telah terdaftar di Indonesia. Secara total, 18 kasus dugaan tersebar di Jakarta-12 kasus, Bangka-Belitung - satu kasus, Jawa Barat - satu kasus, Jawa Timur - satu kasus, Kalimantan Timur - satu kasus, Kalimantan Barat-satu kasus dan Sumatera Utara-satu kasus.
Masita mengaku hingga saat ini belum ada kasus hepatitis akut yang diketahui di Samarinda. Namun, ia terus waspada pada tahap awal.
"Jika ada kecurigaan kasus penyakit, kami melakukan penyelidikan epidemiologis sebagai tindakan pencegahan. Sejauh ini, hanya ada satu asumsi, belum ada laporan lain dari rumah sakit," kata Masita.
Berita populer sekarang

Dr. Faisal hilang di ambang menghilang, polisi: ini tidak terkait dengan terorisme
Seorang pasien dengan dugaan hepatitis saat ini sedang dirawat di rumah sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Syahrani di Jalan Palang Merah, Samarinda.
Kadinkes mengharapkan agar semua orang akan menjalani gaya hidup sehat secara disiplin dan memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Cara ini mirip dengan protokol medis Covid-19 (prokes), yaitu mencuci tangan dengan sabun adalah wajib.
"Jika memungkinkan, cuci tangan dengan sabun dan air hangat, terutama sebelum makan dan setelah ke toilet," Kata Masita.
Ibu yang merawat bayi atau balita juga disarankan untuk sering mencuci tangan, karena virus dapat menyebar akibat muntah pada bayi atau saat membersihkan popok.
"Makan makanan bergizi dan jaga kebersihannya. Jangan makan di luar rumah karena kondisi meja, piring, peralatan makan, dan gelas yang kotor. Hindari berenang di tempat umum, hindari arena (taman bermain), dan ketika Anda pergi ke mal, hindari memegang pegangan tangan, dinding, benda-benda yang sering dipegang orang," jelas Masita.