Dinas Kesehatan Sulsel Sedang Menunggu Hasil Tes Laboratorium Pasien Yang Diduga Hepatitis Akut

Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien yang diduga hepatitis akut dari Provinsi Sulawesi Barat. Para pasien dirawat dan dirawat di rumah sakit Vahidin Sudirohusodo, Makassar.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bakhtiyar Baso, mengatakan gejala yang muncul pada pasien tidak mengarah pada hepatitis. Namun, sampel masih dikirim ke laboratorium untuk mengetahui secara pasti kondisi pasien.
"Padahal, jangan sentuh hepatitis, karena gejalanya tidak mengarah ke sana. Tapi tidak apa-apa kami mengirimnya untuk waspada. Jangan sampai gejalanya terlalu kentara, tapi hasil tes laboratorium mengkonfirmasi, " kata Bakhtiar Baso, seperti dilansir dari Antara di Makassar.
Hingga saat ini, ia tidak mengetahui hasil tes laboratorium yang terkait dengan pasien. "Sampelnya sudah dikirim, tapi belum ada hasilnya. Apapun hasilnya, kita harus siap. Kalaupun bukan warga Sulawesi Selatan, " kata Bakhtiar Baso.
Menurutnya, Sulawesi Selatan masih perlu bersiap menghadapi hepatitis akut, meski kasus dugaan penyakit tersebut sudah teridentifikasi di Perburuan Kabupaten Mandar, Sulawesi Barat. Dengan demikian, lokasi Kabupaten dianggap dekat Kabupaten Pinrang.
Berita populer sekarang

Selain alat kelamin, wanita 10 tahun ini yang bisa meningkatkan libido-nya untuk bercinta.
Karena itu, ia meminta Kepala Dinas Kesehatan Pingrang untuk lebih waspada. Termasuk anak-anak berusia satu bulan hingga 16 tahun, jika hasil pemeriksaan laboratorium benar, pasien rentan terhadap hepatitis akut.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada Kamis (18/5) akan diadakan bulan Imunisasi Anak Nasional (Bian) yang akan dihadiri oleh seluruh Gubernur Se-Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya berharap Presiden mengucapkan selamat kepada Gubernur Sulawesi Selatan atas pencapaian imunisasi dasar lengkap terbaik di seluruh Indonesia. Prestasi kami di 2021 adalah 100 persen, tertinggi, dan tidak ada hal seperti itu di provinsi mana pun," kata Bakhtiar.
Sulawesi Selatan harus konsisten menjadi yang terbaik dalam mencapai imunisasi dasar lengkap di Bian-inmounsi. Dua tujuan utama adalah untuk mencapai target imunisasi untuk anak di bawah usia lima tahun yang belum terpenuhi.
"Ini yang kita finishing, finishing, karena tidak banyak waktu tersisa, hanya satu bulan, 30 hari kerja," jelas Bakhtiar Baso.
Selain itu, ia memperkuat imunisasi anak di bawah usia sembilan tahun dari campak dan rubella. "Ini harus hati-hati, karena karena Vahidin dianggap dicurigai hepatitis di rumah sakit, bisa jadi rubella," kata Bakhtiar Baso.