Harga cabai rawit di pasar tradisional Jember terus tumbuh pesat

Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Jember, Jawa Timur, terus tumbuh pesat. Saat ini, harganya mencapai 85 ribu rupee per kilogram, dan bahkan beberapa pedagang sayuran yang bepergian melalui daerah perumahan menjualnya dengan harga hingga 100 ribu rupee per kilogram.
"Harga cabai terus naik karena pasokan dari petani juga menurun," kata salah satu pedagang Saiful, dilaporkan dari Antar di Pasar Tanjung Jember, Selasa (7/6).
Menurutnya, pasokan cabai rawit ke pedagang juga terbatas dan sedikit. Dengan demikian, harga terus merayap naik. Pedagang juga akhirnya menyesuaikan harga jual sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Pedagang juga mengurangi pembelian dari kolektor karena orang juga mengurangi pembelian. Produk cabai tidak tahan lama juga karena mudah membusuk, " kata Saiful.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dindag), Jember Bambang Saputro, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai rawit naik di pasaran. "Cuaca dan curah hujan yang banyak menyebabkan petani yang menanam Cabai belum bisa panen, sehingga pasokan cabai di pasar menurun," kata Bambang.
Berita populer sekarang

Youtuber Benny dan Dzhoniar ingin mengembalikan nama baik
Selain itu, lanjutnya, panen belum dipanen, dan mahalnya biaya transportasi juga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga cabai. "Pengiriman cabai dari luar daerah, seperti Situbondo, Bondovoso dan Banyuwangi, juga mengalami penurunan. Karena itu, stok terbatas, " kata Bambang.
Pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga beberapa bahan pangan pokok di pasar tradisional Jember masih belum stabil. Ada kenaikan harga untuk beberapa barang, termasuk cabai dan telur ayam.
Harga telur ayam naik dari 27 ribu rupee menjadi 30 ribu rupee per kilogram, cabai rawit juga naik dari 82 ribu rupee menjadi 85 ribu rupee per kilogram. Harga cabai merah pada Selasa (7/6) juga naik dari 60 ribu rupee menjadi 62 ribu rupee per kilogram.