Polisi dalam kasus seorang siswa yang membaca sampai mati di Palembang

Kepolisian Sektor (Polsek) Ilir Barat dan Palembang, Sumatera Selatan, masih terus mempelajari kasus membaca hingga meninggal dunia. Korban ternyata adalah seorang mahasiswa, polisi mencoba mengungkap penjahat dengan memeriksa bukti dan pernyataan saksi.
Penyidik menginterogasi sebanyak tujuh sahabat korban berinisial R, 16 tahun, warga Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, kecamatan Gandus. Tujuh orang diinterogasi sebagai saksi yang mendampingi korban saat kejadian di Jalan Merdeka, Kecamatan Bukit Kecil, minggu (29/5) pukul 03.30.
"Kami sudah mulai menemukan titik terang dalam kasus yang masih diselidiki," kata Kepala Polisi Ilir Barat dan Komisaris Polisi Palembang Roy Tambunan, menurut Antara di Palembang.
Menurutnya, penyidik menyesuaikan karakteristik fisik para penjahat, yang menunjukkan bahwa mereka bertepatan dengan rekaman dari kamera pengintai (CCTV). Dengan demikian, diharapkan bahwa hasil pengembangan akan lebih memperjelas identitas para penjahat, yang masih tetap menjadi misteri bagi proses penangkapan.
"Sisanya tidak bisa kita bawa ke publik saat ini, tolong dukung, saya harap bisa segera terungkap (siapa yang harus disalahkan atas bacaannya)," kata Roy Tambunan.
Berita populer sekarang

Tidak hanya asal Papua, ternyata, itu adalah darah keturunan Zsa Zsa Utari
Berdasarkan keterangan polisi, kejadian dimulai saat korban R, bersama tiga rekannya F, 17 tahun; MAR, 17 tahun; dan MRR, 16 tahun; dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor melaju di sepanjang jalan Diponegoro dari Kecamatan Dvikora sekitar pukul 03.01 WIB. Di jalan, mobil korban dengan saksi tiba-tiba berhenti dan terpaksa dihentikan oleh tiga orang tak dikenal dengan mobil matik putih.
Dua dari tiga pria berjaket biru berkepala (hoddi) mengarahkan pistol dan parang ke R dan F. Mereka ketakutan dan berlari ke arah yang berlawanan, meninggalkan sepeda untuk melarikan diri.
Penjahat mengejar R, lalu meretasnya dengan senjata tajam sampai R jatuh berlumuran darah, dan penjahat melarikan diri dengan sepeda roda tiga. Kejadian itu disaksikan seorang pegawai restoran terdekat, hingga akhirnya tim Polres Inafis tiba, yang menemukan korban tewas dengan luka di leher kanannya dan dievakuasi ke RS Bhayangkara m Hassan.