BPBD Pamekasan menyampaikan peringatan dini kemungkinan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, telah mengeluarkan peringatan dini kemungkinan banjir besar. Yakni, dari 13 hingga 17 Juni.
Menurut Koordinator Rapid Response Group (KKR) BPBD Kabupaten Pamekasan Bude Kahyono, berdasarkan prakiraan yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG), kemungkinan terjadinya banjir besar disebabkan arus masuk air laut yang maksimal. Berdasarkan perkiraan, arus masuk maksimum air laut dapat terjadi dalam kisaran 130 hingga 160 cm dengan probabilitas rata-rata banjir dari 10 hingga 30 cm.
"Oleh karena itu, kita harus menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat, terutama kepada warga yang tinggal di pesisir pantai, untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Budi, seperti dilansir dari Antari di Pamekasani, minggu (12/6).
Menurut perkiraan BMKG, lanjutnya, banjir yang berpotensi terjadi akibat pasang laut yang maksimal dapat mempengaruhi munculnya genangan air di desa-desa warga yang tinggal di pesisir pantai.
Budi menjelaskan, arus masuk yang maksimal juga bisa terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Sampang dan sepanjang pesisir Selat Madura.
Berita populer sekarang

Kenalan dengan aktris pendek Jepang Saori Hara, dikenal di Java
"Wilayah pesisir Kalianget Sumenep dan Pamekasan termasuk dalam perkiraan BMKG, yang juga akan dipengaruhi oleh arus masuk laut maksimum ini," jelas Budi.
Karena itu, ia meminta untuk menyebarkan informasi ini kepada publik. Hal ini dilakukan agar warga lebih waspada dan mengantisipasi kejadian terlebih dahulu.
Selain potensi banjir besar, potensi bencana lainnya di Pamekasan dan beberapa daerah lain di Jawa Timur adalah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat, angin kencang dan tanah longsor.