1200 karangan bunga dan 8 ribu pelayat mengunjungi Gedung Pakuan

Keluarga besar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah membantu dan mendoakan Emmeril Kan Mumtaza atau Eril. Apalagi melihat antusiasme masyarakat dalam mengantarkan jenazah Eril ke tempat peristirahatan terakhirnya di Chimaung, Kabupaten Bandung.
Perwakilan keluarga dan adik Ridwan Kamil Elpi Nazmuzaman mengatakan hal ini terbukti dari banyaknya karangan bunga dan doa yang dibawa ke kediaman Gubernur Jawa Barat Di Gedung Pakuan, Bandung.
Elpi mengatakan sekitar 1.200 karangan bunga telah menghiasi Gedung Pakuan di Kota Bandung sejak tersiar kabar beberapa waktu lalu bahwa Eril telah menghilang dan ditemukan tewas di Sungai Aare, Bern, Swiss.
"Beberapa ungkapan simpati dalam berbagai bentuk yang kami terima untuk menghibur kami dan membawa kami ke sana jika kami Mendaftar bahwa ada hampir 1.200 papan bunga (karangan bunga)," katanya di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (14/6).
Tak hanya karangan bunga, Elpi juga mengatakan sekitar 8.000 pelayat juga bergantian mengunjungi Gedung Pakuan. "Kemudian tercatat 8000 pelayat, pasti ada lebih banyak di luar aula VIP, dan bacaan diadakan di Pakuan selama sekitar 17 hari berturut-turut, dan ada ratusan, mungkin ribuan bacaan yang tidak dapat kami identifikasi secara akurat," katanya, dikutip oleh Jabar Ekspres (Jawa Pos Group).
Berita populer sekarang

Lebih matang 11 tahun, cerita tentang pria pelacur, Alyssa Soebandono, jadi istrinya
"Jadi, kita perlu menyampaikan bahwa konteks ini tidak membesar-besarkan angka, tetapi mungkin akan sulit bagi kita untuk mengungkapkan rasa terima kasih kita, mungkin kita akan kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasih pribadi satu demi satu kepada orang-orang yang membantu mengungkapkan simpati dalam berbagai bentuk," tambahnya.
Dia mengatakan insiden itu adalah pelajaran bagi keluarga besarnya. "Kami menduga, Eril, bahwa kita akan belajar dan mencari sekolah, tapi Allah SWT memberi kita kesempatan, ternyata acara Eril ini menjadi sekolah kami," katanya.
"Mungkin Eril akan menjadi guru kita, bagaimana kita harus menerima pelajaran terkait ketulusan, tawa, berpikir positif, menyeimbangkan dengan upaya optimal. Dan harapan hanya untuk Allah SWT, juga untuk pentingnya keluarga, bagaimana saling membantu dalam situasi yang berbeda," pungkasnya.