Seorang tahanan di Lapas Banyuwangi sembunyikan ponsel di pie

Tahanan ar membatalkan perayaan ulang tahun di penjara. Dia membatalkan meniup lilin dan makan pai yang dikirim untuknya karena AR dipaksa meringkuk di sel penjara.
Dia tertangkap bersekongkol untuk menempatkan smartphone di penjara. HP ditanam dan disembunyikan di kue ulang tahunnya.
Insiden itu terjadi pada Senin (13/6) sekitar pukul 10.30 waktu Moskow. Mulai dari saat pengunjung atas nama DM dan AA meninggalkan barang kepada kerabat yang sedang menjalani pembangunan di penjara.
"Sejak awal, petugas mencurigai gelagat DM dan AA, berbeda dengan pengunjung lainnya," kata Kakanvil Kemenkumham Jawa Timur Zareji, Rabu (15/6).
Zaeroji menjelaskan bahwa staf departemen inspeksi melihat dua pria menunjukkan gerakan mencurigakan. Pada saat pemindahan barang di meja Pencarian, kue yang seharusnya dikirim masih belum tersentuh.
Berita populer sekarang

Lebih matang 11 tahun, cerita tentang pria pelacur, Alyssa Soebandono, jadi istrinya
"Tapi menurut pendapat yang luar biasa, petugas sop kemudian membagi Pai," Ujar Zaroji.
Dari sana, petugas menemukan barang-barang mencurigakan. Benda persegi panjang itu dibungkus plastik transparan di dasar Pai.
"Setelah kami pastikan ini adalah smartphone, kami akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk DM dan AA," tambah Kalapas Banyuwangi Wahyu Ind.
Berdasarkan data dalam formulir pendaftaran, DM dan AA bermaksud untuk mengirim barang ke AR. Seorang pria dari Distrik Munkar terlibat dalam kasus narkoba dengan penjahat selama 5 tahun dan 4 bulan.
Wahew mengatakan bahwa DM dan AA awalnya mengklaim mereka tidak tahu apakah kue yang dibawanya memiliki smartphone di dalamnya. Tapi petugas tidak percaya. "DM dan AA kemudian melakukan Tinjauan dan pencarian lebih lanjut," kata Wahew.
Menurut pengakuan itu, mereka hanya diberitahu, dan mereka tidak tahu tentang isi barang yang dikirim. "Setelah mereka yakin, DM dan AA mengakui bahwa smartphone itu sengaja diselundupkan ke dalam kue untuk menipu petugas," kata Wahyu.
Tidak hanya DM dan AA, petugas juga memeriksa AR, yang merupakan penerima barang terlarang. AR mengaku memesan smartphone dan akan digunakan di penjara.
Tak ingin mengambil risiko, Lapas langsung berkoordinasi dengan Satnarkoba Polresta Banyuwangi untuk pembangunan. Karena target pengiriman adalah warga negara yang berurusan dengan narkoba.
"Komitmen kami jelas: kami tidak akan mengizinkan penyelundupan barang terlarang di penjara," kata Vahyu.