Ledakan petasan di Banyumas, Polisi Periksa TKP dua kali

Unit penjinak bom (Jibom) Gegana Bramob dan laboratorium medis forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah dan Polda Banyumas kembali ke lokasi ledakan yang menewaskan satu orang. Enam saksi juga diinterogasi sehubungan dengan kejadian ini.
"Tim labfor pasti akan melakukan pemeriksaan terhadap hasil tersebut. Apa saja barang-barang ini, biarkan labfor terlebih dahulu melakukan pemeriksaan nanti. Jika hasilnya dipublikasikan, kami akan memberi tahu Anda lebih banyak, " kata Kapolres Banyumas Combespol Eddy Suranta Sitepu, seperti dilansir kemarin oleh radar Banyumas (15/6).
Insiden di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa tengah, terjadi pada Selasa (14/6) tadi malam. AG tewas akibat insiden ini. Akibat ledakan itu, dua rumah juga rusak.
Kepala RT 4, RW-1, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Sutopo mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Ketika insiden itu terjadi, dia berada di belakang rumah korban. "Ada suara ledakan seperti ban pecah. Rumah Pak Sobirin dan Pak Sarjam rusak. Kemudian saya mendapatkan informasi bahwa putra Pak Sarjam bernama Tomi telah meninggal dunia, "terangnya"
Eddie menjelaskan saat membuat petasan, korban diduga merokok. Korban ditemukan tewas. "Ada banyak puntung rokok di sekitar lokasi ledakan," katanya.
Berita populer sekarang

Lebih matang 11 tahun, cerita tentang pria pelacur, Alyssa Soebandono, jadi istrinya
Polisi segera melakukan TKP pertama pada malam yang sama.
"Jadi hari ini (Kemarin) saya, tim labfor dan tim jibom juga kembali melakukan TKP karena tadi malam mungkin kurang maksimal. Jenis ledakannya agak eksplosif, " Edi menjelaskan.
Ia mengatakan korban dikenal sebagai karyawan yang gemar membuat lampu hias dan menjualnya di lokapasari. Selain itu, korban suka membuat bahan peledak atau merson.
Namun, pertanyaan kapan korban mulai bekerja sebagai produsen dan penjual bahan peledak juga akan dipelajari lebih lanjut.