Pesanan 1 juta dosis vaksin PMK dari Pemprov Jawa Timur belum diterima

Provinsi Jawa Timur telah memesan 1 juta dosis vaksin untuk mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, sejauh ini pesanan vaksin belum diterima.
Aftabuddin, Sekretaris Dinas Peternakan Jawa Timur, membenarkan bahwa pemerintah provinsi saat ini sedang melakukan kampanye pendataan vaksinasi sapi yang belum terjangkit PMK. Dia meminta dari pemerintah pusat kuota minimal 1 juta dosis vaksin untuk memerangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Vaksin datang secara bertahap. Saat ini, hanya ada 100 dosis untuk uji vaksinasi. Kemudian 1000 dosis lagi akan menyusul. Nah ini yang akan kami gunakan dan distribusikan untuk proses vaksinasi, " kata Aftabuddin, Jumat (17/6).
Ia memastikan pihaknya saat ini masih melakukan bimbingan teknis bagi petugas vaksinasi PMK (vaccinator). Karena vaksin PMK ini tidak seperti vaksin pada umumnya, bahkan kemasannya, seperti yang terlihat. Karena itu, vaksinator harus menjalani pelatihan khusus.
"Pelatihan ini dilakukan oleh pemerintah pusat, yang membawa para ahli dari Perancis, di mana vaksin penyakit kaki dan mulut sedang diproduksi. Insya Allah vaksinasi akan dimulai lusa," kata Aftabuddin.
Berita populer sekarang

Kenalan dengan aktris pendek Jepang Saori Hara, dikenal di Java
Ketika diterima, lanjutnya, vaksin akan menjadi prioritas bagi daerah yang terkena penyakit kaki dan mulut tingkat tinggi. Selain itu, prioritas utama untuk sapi perah setelah itu peternakan sapi, sapi daging baru.
"Karena jumlah vaksin terbatas dan impor," hal ini terjadi untuk mengantisipasi vaksin yang diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia," Kata Aftabuddin.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir tentang kekurangan ternak yang sehat untuk dikorbankan. Saat ini, ia telah mengembangkan prosedur operasi standar terkait distribusi pergerakan ternak.
"Apa yang terkait dengan kesulitan mendapatkan Sertifikat Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dinas Peternakan Kabupaten/Kota tidak benar. Selama hewan ternak sehat, dan bukan dari zona wabah PMK, SKKH pasti akan berhasil, " kata Aftabuddin.