Penarik Becak Dari Madura Haji

Seorang sopir becak dari Madura Akhirnya Bisa Menunaikan Ibadah Haji setelah beberapa tahun menunggu. Namanya holili Addrae Sae, 60 tahun.
Holili menjadi salah satu dari jutaan peziarah yang memutuskan untuk pergi ke Tanah Suci. Seorang pria dari Sampang Madura adalah profesi sehari-hari sebagai sopir becak.
"Sejujurnya, kami hanya bekerja keras untuk memeras keringat setiap hari, mengayuh becak, istri saya, yang begitu rajin menabung sedikit uang yang tersisa dari kebutuhan sehari-hari," Kata Holili, Jumat (17/6).
Warga Jalan Permat, Desa Banyuanyar, Kecamatan Sampang, bercerita tentang perjuangan dan doa mereka Hingga Bisa Menunaikan Ibadah Haji tahun ini. Dia bermimpi tentang Haji bersama dengan istrinya Busida.
Dari peran idolanya, holili dapat menghemat penghasilan kerasnya sebagai pengemudi sepeda olahraga. Namun, Busade meninggal sebelum dia bisa pergi Haji.
Berita populer sekarang

Tidak hanya asal Papua, ternyata, itu adalah darah keturunan Zsa Zsa Utari
"Kuddarulloh Takdir Allah, istri saya meninggal pada tahun 2019 karena sakit, saya menawarkan anak saya untuk mengganti bagian dari haji istri saya, tetapi mereka menolak, pada akhirnya saya mengambil Tabungan Untuk Haji untuk membayar Haji Badal untuk istri saya di Tanah Suci," Kata Holili.
Hingga 2011, ia dan istrinya diizinkan untuk melakukan Haji dari tabungan. Atas dorongan istrinya, untuk membayar biaya haji, ia memutuskan untuk menjual semua barang berharga miliknya dan secara tidak sengaja berhasil mendapatkan uang untuk koleksi publik, bersyukur Holili dan istrinya masuk daftar tunggu haji.
"Penghasilan becak per hari hanya 30 ribu-50 ribu rupee, dan bahkan itu tidak pasti, selain itu, saya juga bekerja sebagai pembawa Ikan Dengan Penghasilan kecil, Istri saya, yang rajin mengumpulkan, mengumpulkan dan membeli beberapa gram emas," kata Holili.
Kisah perjuangan dan doa Holili tidak datang ke sini karena dia tidak bergabung dengan kepemimpinan Haji, karena dia tidak punya biaya, lagipula, ada bantuan sampai salah satu kelompok kepemimpinan Haji di Kabupaten Sampang muncul, yang mengundangnya untuk bergabung dan melepaskan semua biaya.
"Alhamdulillah, pertolongan Allah Subhanah wa Ta'ala adalah untuk orang yang sabar dan ikhlas serta tidak berhenti berusaha dan berdoa," kata Holili.