Propam Polda Papua cek anggota Brimob Terkait Insiden Napua

Polda Papua mengirim anggota Propam ke Wamena untuk memeriksa anggota Brimob. Pemeriksaan terkait kematian Pengantin Diego Rumaropen dan hilangnya dua polisi dengan senjata api organik.
"Memang benar bahwa polisi Papua Propam pergi ke Wamena untuk memeriksa anggota Brimob yang, bersama dengan korban, menembak sapi milik warga setempat," kata Kepala Inspektur Jenderal Polisi Papua, Paul Matius Fakiri, seperti dilansir Antara di Jayapuri.
Dari pesan yang diterima, diketahui bahwa dua anggota Brimob, yaitu AKP R dan Bripda Diego Rumaropen, pergi ke Napua untuk menembak sapi setelah mereka menerima telepon dan meminta bantuan dari warga setempat. Sementara di Napua, anggota Brimob menembak sapi, dan setelah itu AKP R meninggalkan senjata api nya.
Tak lama setelah itu, katanya, sekelompok penduduk setempat menyerang San Diego dan mengejar korban sampai mati. Para penjahat juga mengambil dua senjata api yang dimiliki kedua anggota kelompok itu.
"Korban Brypda, Diego Rumaropen, meninggal karena luka-lukanya," kata Matius Fakiri.
Berita populer sekarang

Kenalan dengan aktris pendek Jepang Saori Hara, dikenal di Java
Sementara itu, penyidik Polres Jayawijaya menginterogasi enam saksi terkait serangan yang menewaskan petugas Polres Papua Diego Rumaropen di Napua, Kabupaten Jayawijaya.
"Menurut laporan yang diterima, enam orang diinterogasi, termasuk perwakilan AKP, yang membawa korban ke Napua pada Sabtu (18/6)," kata hakim pidana Polda Papua Kombespolisi Faizal Rahmadani.
Faisal mengatakan, selain menanyai anggota Brimob, pihaknya juga meminta informasi dari warga di lokasi kejadian.
Insiden itu terjadi di Napua, sekitar 5 kilometer dari Wamena. Selain membunuh petugas, para penjahat juga mengambil senjata organik yang dibawa oleh dua petugas dari Kepolisian. Dua senjata api umum yang tersedia untuk polisi adalah AK101 dan SSG08 (penembak jitu).
Insiden itu bermula saat AKP R diminta membantu warga menembak sapinya di Napua. PSR r bersama Brypda Diego Rumaropen, Sabtu (18/6) di Napua.
Setelah menembak sapi, AKP R meninggalkan senjata yang dibawanya kepada korban. Beberapa menit kemudian, sekelompok penduduk setempat muncul dan menyerang korban sampai dia meninggal, dan kemudian mengambil dua senjata api.