Positif Covid-19, empat CJH di Jawa Timur batalkan keberangkatan ke Tanah Suci

Keberangkatan beberapa calon jamaah haji (CJH) harus ditunda karena Covid-19. Total ada 4 CJH yang membatalkan keberangkatannya pada Senin (20/6).
Abdul Haris, Sekretaris Panitia Penyelenggara pengiriman Haji (PPIH) ke Surabaya, menjelaskan bahwa mereka tiba dari kelompok penerbangan (kloter) 24 dari Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Sidoarcho. Seluruh CJH datang ke asrama Hall Mina Haji Sukolilo pada Senin (20/6) pukul 09.00 WIB. Sedangkan Clotaire yang berusia 25 tahun bersama kabupaten NTT dan Cidoarcho menerima petugas di Aula Muzdalifa pukul 11.00 waktu setempat.
"Ada 4 jamaah dari Kabupaten Situbondo yang tidak bisa naik melalui hasil PCR positif. Ada 4 orang dari Situbondo yang harus menunda keberangkatannya karena hasil PCR positif tanpa gejala. Tiga wanita dan 1 pria. Kami berdoa untuk negativitas agar kami bisa bergabung dengan clotera berikutnya, " kata Haris, Rabu (22/6).
Selain itu, ada 4 jamaah lainnya yang masih dirawat di RS Haji Surabaya. Yaitu, dari clotera 16 dan 17 dari Kabupaten Pasuruansk, clotera 22 dari Sidoarcho dan clotera 23 dari Kabupaten Pamekasansk.
"Ada juga 2 orang yang harus menjalani perawatan khusus di tempat asalnya dan setelah diakui sehat, mereka dapat bergabung dengan kelompok berikutnya," kata Haris, yang juga kepala Haji Dan Umrah.
Berita populer sekarang

Akordtela Sugeng Dalu-Daytime Kaknan, Lengkap Lirik Dan Gitar Kunci
Harris menambahkan, kloter 24 lepas landas dari Bandara Surabaya menuju Bandara Huanda pada Selasa (21/6). Sebanyak 281 jamaah dari NTT (Nusa Tenggara Timur) mulai memasuki Asrama Haji di Surabaya (AHES) mulai Senin (20/6). Mereka akan dilatih sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Menurutnya, jamaah dari NTT bergabung dengan kloter 25 bersama jamaah dari Kabupaten Sidoarjo. Sebagian besar peziarah berasal dari Kota Kupang - 123 peziarah, sedangkan yang paling sedikit dari semua peziarah berasal dari Sumba Barat-2 orang.