Saya Telah Mengumpulkan Uang Selama 21 Tahun, Dan Guru Kehormatan Ini Akhirnya Bisa Pergi Haji

Mohammed mengatakan bahwa perjuangan Siregar tidak sia-sia. Setelah 21 tahun menabung, guru honorer asal Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau ini Akhirnya Bisa Menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci.
Sambil menunggu keberangkatan pesawat yang seharusnya mengantarnya ke Tanah Suci di Bandara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Kamis (23/6), Saeed mengatakan sudah mulai menabung untuk haji sejak menjadi guru honorer pada 1990 dan bisa mendaftar haji pada 2011.
"Cita-cita mereka yang ingin benar ketika akan Haji. Dengan prestasi saya sebagai guru pada tahun 1990, ini karena pembayaran penghargaan kehormatan 25 ribu rupee dengan mencicil, di mana 10 ribu rupee disimpan, dan 15 ribu rupee dihabiskan untuk pengeluaran. Saat itu saya masih lajang," kata Said, yang telah menjadi guru kehormatan selama 32 tahun.
"Saya lulus sertifikasi pada 2019, sehingga uang untuk sertifikasi secara bertahap ditunda (juga untuk menghemat Haji)," tambahnya.
Selain menjadi guru sosiologi di Yayasan Pendidikan Islam Pesantren Bengkalis, Saeed juga menjual pakaian dan menyisihkan sebagian dari hasil perdagangan untuk ditabung selama Haji.
Berita populer sekarang

Aditya Zona langsung mengaku sebagai Sandrina Michele karena…
Dia harus benar-benar mengontrol pengeluarannya agar dapat menyimpan sebagian dari penghasilannya untuk tabungan selama Haji.
"Saya terus menyimpan catatan dengan baik, mulai dari tanggal saya mencatat (pengeluaran), jadi terus sampai 2011 sampai saya mendapatkan uang untuk daftar Haji Alhamdulillah," kata said.
"Sayangnya, karena setidaknya itu terhormat, maka harus dibagi, apa untuk kebutuhan pribadi kita, apa untuk orang tua, apa yang harus diselamatkan," katanya.
Said juga mendaftarkan istrinya untuk menunaikan ibadah haji. Namun, istrinya meninggal karena kanker pada 2018.
"Aku pergi ke Haji sendiri" Istri juga mendaftar untuk Haji di 2011 pada bulan November, menunjukkan tanggal pernikahan dan menentukan dua nama. Tetapi istri saya meninggal pada 2018, pada awal Januari, karena kanker, " katanya.
"Dia tidak bisa diganti karena pada saat itu tidak ada aturan tentang pewaris Haji dari pemerintah," tambahnya.
Said berangkat ke tanah suci bersama dengan sekelompok pilot dari kelompok pendaratan ke-8 di Nadim Batam.
Dia menyiapkan segala yang diperlukan untuk berziarah ke Tanah Suci, termasuk suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Jika kita melihat informasi dari media, panasnya dari 46 hingga 48 derajat, jadi harapan kami adalah bahwa pasti harus ada trik untuk mengadakan ibadah di Jemaat ini. Jangan sampai kita jatuh ke sana, " katanya.
"Saya juga membawa persediaan vitamin, ada obat-obatan yang diberikan oleh tenaga medis, dan ada juga suplemen dari saya," tambahnya.Guru honorer Bengkalis selamatkan 21 tahun Haji