Putra Buya Arrazi Hassiim secara tidak sengaja ditembak mati di Tuban

Kabut kesedihan menyelimuti keluarga Arrazi Hasiyim atau Buya Arrazi Hasiyim. Salah satu pemuka agama di Kabupaten Tuban harus menyerahkan anaknya HS.
Seorang anak laki-laki berusia tiga tahun meninggal karena secara tidak sengaja ditembak dengan pistol oleh kakak laki-lakinya. Diketahui bahwa pistol itu milik salah satu polisi yang ditugaskan untuk menemani pendeta.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/6) sore di rumah ayah mertua Bui Arrazi Hasiim di desa/kecamatan salib. Awalnya, saat itu, polisi yang ditugaskan mendampingi ustad, berdoa. Dia menurunkan pistolnya.
Menurut polisi, pada kenyataannya, pistol telah ditempatkan di tempat yang aman. Namun, seperti yang ditunjukkan sejarah, pistol dapat diambil oleh HF, saudara laki-laki HS. Bocah itu, yang telah hanyut bersama saudara perempuannya selama dua tahun, kemudian bermain dengan senjata api.
Hingga akhirnya terjadi insiden yang memilukan. Secara kebetulan, dia menembakkan pistol dan memukul adik laki-lakinya. Dia dilarikan ke rumah sakit. Namun, itu tidak membantu hidupnya. Kemarin, jenazah HS dimakamkan di pemakaman umum Vareng, desa Palang, Kecamatan Palang.
Berita populer sekarang

Lebih matang 11 tahun, cerita tentang pria pelacur, Alyssa Soebandono, jadi istrinya
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kasatreskrim AKP Polsek Tuban M. Gananta membenarkan penembakan putra kedua ilmuwan dari kota Payukumbukh, Sumatera Barat itu. Dia menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan adalah unsur kelalaian. "Kecelakaan itu tercatat karena erupsi senjata api jenis senjata api," Kata Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak itu.
Kasus tersebut saat ini masih diselidiki oleh tim Polda Jatim. Ketika ditanya tentang hasil interogasi saksi lebih lanjut, dia tidak bisa sampai pada kesimpulan apa pun. "Tolong waktu, karena masih di TKP bersama tim Polda Jatim," katanya.