Pemkot Palembang Pantau Perkembangan 1.000 Anak Kerdil

Pemerintah Palembang, Sumatera Selatan, memantau pertumbuhan dan perkembangan anak di bawah usia lima tahun (balita) hingga Juni. Hingga 1.000 anak berpotensi terhambat.
Dalam rangka terus memantau kasus retardasi pertumbuhan atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat malnutrisi kronis (retardasi pertumbuhan), karyawan pushkesmas dan posyandu diperintahkan untuk aktif melakukan perjalanan ke lapangan. Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan dengan pemantauan intensif dan pemberian gizi sehat dan bergizi, status kesehatan bayi yang mengalami retardasi pertumbuhan dapat terkendali.
"Dengan demikian, ia diharapkan untuk hidup normal seperti anak-anak lain. Pada usia lima tahun, mereka dapat terhindar dari retardasi pertumbuhan, sehingga perlu untuk secara intensif memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga jika terjadi masalah gizi buruk, mereka dapat diatasi dengan cepat," kata Fitrianti Agustinda, seperti dilansir Antara.
Fitianti menjelaskan, untuk memastikan kegiatan monitoring berlangsung dengan baik, pihaknya akan didampingi langsung. Baru - baru ini, langkah-langkah telah dilakukan untuk memantau retardasi pertumbuhan di rumah-rumah penduduk Ulu Kelurahan 2, Kecamatan Seberang Ulu dan Palembang.
Dalam kesempatan mengamati anak-anak yang mengalami retardasi pertumbuhan, Wakil Walikota memberikan bantuan berupa makanan sehat bergizi dan buah-buahan.
Berita populer sekarang

Kenalan dengan aktris pendek Jepang Saori Hara, dikenal di Java
"Diharapkan dengan bantuan pola makan yang sehat dan bergizi serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang intensif, anak-anak dengan retardasi pertumbuhan di bawah usia lima tahun akan dapat tumbuh secara normal dan sehat," kata Fitrianti Agustinda.