Jumlah kasus Covid-19 bertambah 89 di Kalsel

Provinsi Kalsel menambah 89 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Banjarmasin terbanyak 49 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Kamis (28/7), selain Banjarmasin, penyumbang jumlah kasus Covid-19 terbesar juga ada di Kota Banjarbaru. mulai pukul 18.00. Kemudian lagi distribusi dari kabupaten Kuala, Hulu Sungai Teng (HST) dan Hulu Sungai Utara (HSU) dengan masing-masing empat kasus.
"Selain itu, di Kabupaten Banjar dan Tapin masing-masing ada tiga kasus, serta di Kabupaten Tabalong dan Balangan yang masing-masing juga ada dua kasus," jelas Diauddin, menurut Antara.
Dengan peningkatan jumlah kasus sebanyak 89 kasus, lanjutnya, ada 642 pasien Covid-19 yang dirawat di Kalsel. Total kasus Covid-19 di Kalsel yang mencakup 13 kabupaten/kota selama pandemi adalah 85.343 kasus.
“Pada Kamis (28 Juli) juga ada 25 pasien sembuh dari Covid-19 di Kalsel,” kata Diauddin.
Berita populer sekarang

Dibandingkan dengan Celine, istri Dirley Idol menggeram suaminya dicatyne
Menurut dia, sebanyak 11 pasien sembuh berasal dari Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tapin, masing-masing empat orang. Dua pasien sembuh tambahan berasal dari Kabupaten Tanah-Bumbu dan Balangan, diikuti masing-masing satu dari Kabupaten Hulu-Sungai-Tenga dan Hulu-Sungai-Utara.
“Angka kesembuhan dari Covid-19 di Kalsel selama pandemi ini mencapai 82.154. Beruntung pada Kamis (28 Juli) tidak ada penambahan korban meninggal sehingga total korban tewas menjadi 2.547 orang," kata Diauddin.
Adapun angka kesembuhan dari Covid-19 di Kalsel sebesar 96,26 persen, angka kesembuhan sebesar 0,75 persen dan angka kematian sebesar 2,98 persen, tambahnya.
Direktur Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin meminta masyarakat mewaspadai tingginya angka kasus Covid-19 pada pekan ini. Pihaknya mengirimkan surat edaran ke kabupaten/kota untuk konfirmasi testing, tracing dan treatment (3T).
Doa menambahkan, 3T adalah upaya atau tindakan pengujian (testing), penelusuran kontak dekat (tracing) dan tindak lanjut berupa perawatan terhadap penderita Covid-19 (pengobatan).
“Mengoptimalkan tracing kasus terkonfirmasi positif dan kontak dekatnya untuk mencegah penularan,” kata Diauddin.
Selain itu, kata Diauddin, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama dosis kedua dan ketiga atau booster.