Misi dagang Jawa Timur dan Kalimantan Timur mencapai 107 miliar rupiah.

Misi perdagangan dan investasi kembali dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini dengan provinsi Kalimantan Timur. Dalam proses implementasi di Samarinda, Kamis (28/7), nilai kesepakatan mencapai lebih dari 107 miliar rupiah.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan misi dagang yang dikejar bukan hanya kesepakatan ekonomi. Namun, persahabatan. Pasalnya, baik Jawa Timur maupun Kalimantan Timur sangat dekat dan memiliki potensi besar di daerahnya masing-masing.
“Kerja sama yang erat telah terjalin antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Namun, kantor perdagangan menjadi wadah untuk memperluas jaringan dan mencakup bidang usaha yang belum tersentuh sebelumnya," jelas Emil.
200 pengusaha ambil bagian dalam Misi Perdagangan dan Investasi. Sebanyak 60 pengusaha asal Jatim, 100 pengusaha asal Kaltim, dan lainnya dari instansi pemerintah provinsi Jatim dan Kaltim serta beberapa asosiasi.
Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, hingga pukul 19.54 WIB, terdapat 41 jenis transaksi perdagangan. Total biayanya adalah 10709860000 rupiah Indonesia.
Berita populer sekarang

Catatan untuk panduan, penjelasan rahim adalah…
Barang-barang yang dijual antara lain kelapa sawit, kayu, sarang burung walet, semen, beras, susu dan kebutuhan pokok lainnya.
“Selama ini nilai perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Kaltim cukup tinggi, mencapai 16 triliun rupiah. Barang dari Jatim yang dikirim ke Kaltim mencapai Rp 7 triliun, dan barang dari Kaltim ke Jatim mencapai Rp 9 triliun,” jelas Emil.
“Kami berharap berkat Misi Perdagangan dan Investasi, kedua provinsi dapat lebih mengoptimalkan kerja sama perdagangan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan mitra dagang dengan Pemprov Kaltim sangat tepat. Karena Kalimantan Timur adalah tempat yang aman untuk investasi.
“Kalimantan Timur aman dan nyaris bebas kerusuhan sejak zaman Kesultanan Kutai Kertanegar. Bahkan Kaltim juga bersiap menjadi IKN (ibu kota negara). Ini bukti Kaltim sangat menguntungkan dan lokasinya strategis,” kata Hadi.