Dari Sambangan ke Pondok, mobilnya tertimpa pohon, menewaskan tiga korban dan keluarganya

Kecelakaan maut itu terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (30:07) siang. Khususnya di belokan selatan jalur KA (KA) Desa Pankoran Desa Sumberketempa, Kecamatan Kalisat. Sebuah kelompok keluarga yang mengendarai Isuzu Panther ditabrak oleh balok kayu yang penuh dengan truk trailer. Tiga penumpang "Panther" tewas, empat terluka.
Rombongan keluarga tersebut berasal dari Desa Rovo, Desa/Kecamatan Pakusari, Jember. Mereka dikabarkan ingin menjenguk putra mereka yang sedang menuntut ilmu di salah satu pondok pesantren Situbondo. Sayangnya, sebuah kecelakaan terjadi di tengah kecelakaan itu. Para korban termasuk seorang ayah, ibu, kakek, nenek dan salah satu anak.
Kepala Divisi Lalu Lintas Polres Jembera Edi Purwanto mengatakan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. "Lima orang terluka. Tiga korban meninggal dunia, selebihnya mengalami luka ringan," katanya, seperti dilansir Jawa Pos Radar Jember.
Truk dan trailer yang menyebabkan kecelakaan memiliki nomor registrasi L 8376 UW. Kendaraan berat tersebut dikemudikan oleh M. Paing, warga Desa Bengkigan, Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Pada awalnya, truk dengan trailer berjalan dari utara ke selatan. Sedangkan Isuzu Panther Nopol P 1256 SI melaju dari arah berlawanan.
Mendekati TKP (TCP), jalan berkelok-kelok dan menurun. Agaknya, truk dengan trailer juga berbelok ke kanan. Truk dengan trailer membelok ke kiri. Namun, bisa jadi karena beban terlalu berat, sehingga bagian belakang truk terguling ke kanan. Brukkkk! Log yang dimuat masuk ke penumpang "Panther".
Berita populer sekarang

Pakaran beda agama, tapi bercerai, Laura Teux bilang sulit menemukan seorang gadis yang percaya pada Jakarta.
Awalnya, korban sulit diangkat karena tertimpa tumpukan kayu bakar. Hingga saat ini, akhirnya satu per satu korban belum berhasil dievakuasi. Mereka langsung dibawa ke RS Kalisatu. Saat proses evakuasi ketujuh korban berlangsung, operasi penyelamatan diiringi teriakan dan air mata.
“Kecelakaan ini terjadi karena kecerobohan pengemudi truk dan trailer saat melintasi belokan dan menuruni jalan,” kata Eddy.
Ketiga korban tewas itu masing-masing adalah Jammar. Kakek 70 tahun ini mengalami cedera kepala dan dirawat di RS Kalisat. Saat itu, Lilik Ponti Rahai yang berusia 50 tahun mengalami cedera kepala. Korban ketiga, Husbi, 20 tahun, masih kuliah di salah satu perguruan tinggi agama di Situbondo. “Korban juga mengalami luka di bagian kepala dan dirawat di RSUD Kalisat,” jelasnya.
Dua yang terluka adalah Suvarso, pengemudi Isuzu Panther. Seorang laki-laki 45 tahun mengalami memar di dada. Saat ini, pengobatan sedang berlangsung di RBD Kalisat. Korban luka selanjutnya adalah Suswati yang mengalami luka ringan dan sedang menjalani perawatan di RS Kalisat.
Tak lama setelah kejadian itu, Kapolres AKBP Jember Heri Purnomo langsung menuju ke lokasi kejadian. Terkait hal itu, pihaknya menyatakan prihatin atas kejadian tersebut, yang mengakibatkan hingga tiga orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Dikatakannya, salah satu faktor dominan terjadinya kecelakaan truk di jalur provinsi desa Sumber Ketempa adalah sempitnya jalan. Juga, ada banyak jalan yang menanjak dan menurun dan berkelok-kelok. "Kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan," katanya.
Dilihat dari pantauan Jawa Pos Radar Jember, jalan tempat terjadinya kecelakaan memang berkelok-kelok dan landai. Apalagi akses ini semakin membuat khawatir pengendara karena bekas jalur KA Jember-Bondowoso terletak di sini. Oleh karena itu, pengguna jalan harus sangat berhati-hati saat melintasi ruas tersebut.
Sementara itu, proses evakuasi truk dengan trailer cukup rumit. Sebab, selain badan truk yang besar, beban kayu lapis yang tumpah ke jalan juga menimbulkan banyak masalah. Petugas juga mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi.
Alat berat yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi adalah milik Yayasan Islam Pakusari Bustanul Ulum (IBU). Ketua IBU Foundation yang juga anggota DPRD Jembera, Muhammad Khafidi, datang ke tempat tersebut. Sejak kejadian hingga proses evakuasi, jalur penghubung Kecamatan Kalisata dengan Sukovono terhenti total.