Akhirnya turun ke bisnis Joshua, Barescream: menjadi efisien dan efektif

Setelah meninjau proses penanganan kasus Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Jaya, Bareskrim akhirnya mengambil alih penanganan kasus dugaan pelecehan dan penodongan senjata oleh Brigjen Nopriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. sebagai pihak yang dikabarkan ditarik kembali oleh Bareskrim Polri demi efisiensi dan efektifitas penanganan kasus, dikutip dari ANTARA.
"Jadi (disatukan) agar efisien dan efektif dalam mengelola sidik jari," kata Dedi, dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (31/7).
Sebelumnya ada tiga laporan polisi terkait Joshua yang ditangani Polri.
Dua laporan, yakni dugaan menguntit dan menodongkan pistol ke P., istri Kapolsek Inaktif Irjen Pol Ferdi Sambo, yang awalnya ditangani Polres Metro Jakarta Selatan, kemudian ditarik ke Polres Metro Jaya. Penarikan kasus ini diumumkan pada Selasa (19:07).
Kemudian laporan polisi yang diajukan oleh keluarga Joshua melalui pengacaranya terkait dugaan pembunuhan berencana pada Senin (18/7).
Berita populer sekarang

Catatan untuk panduan, penjelasan rahim adalah…
Sejauh ini, dua laporan dari Polda Metro Jaya telah ditarik kembali ke Bareskrim Polri mulai Jumat (29/7).
Terkait dua laporan yang disita dari Polda Metro Jaya di Bareskrim Polri, Dedi mengatakan, penyidikan terus melibatkan penyidik dari Polda Metro Jaya (PMJ) dan Polres Metro Jakarta Selatan yang sudah dimasukkan dalam tim penyidik khusus. dibentuk oleh Ketua. Jenderal Polri Paul Listo Sigit Prabowo.
"Namun, penyidik PMJ dari Jakarta Selatan masih masuk dalam tim sidik jari Timsus," katanya.
Hingga 22 hari pasca penembakan Joshua di rumah Irjen Pol Ferdi Sambo, Jumat (8/8), Polri belum menetapkan tersangka.
Polisi nasional mengatakan Joshua tewas dalam baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer, seorang rekan di markas Propam.
Ia diduga mengejar dan menodongkan pistol ke P., istri Ferdi Sambo.
Dalam penyidikan kasus ini, Kapolri Jenderal Pol Listo Sigit Prabowo membentuk kelompok khusus yang terdiri dari pegawai internal dan eksternal Polri (Komnas HAM dan Kompolnas) untuk pengungkapan kasus secara objektif, transparan dan akuntabel.
Kapolri kemudian juga menskors dua perwira senior dan satu perwira menengah setelah insiden itu.
Irjen Pol Ferdi Sambo selaku Kabag Propam, Brigjen Hendra Kurniawan selaku Karo Keamanan Dalam Negeri (Paminal) dan Combes Paul Budhi Hurdy Susianto selaku Kapolres Metro Jakarta Selatan dicopot dari jabatannya.
Penyidik juga melakukan otopsi atau penggalian kembali jenazah Joshua atas permintaan keluarga, yang dirasa aneh dengan kematian anak mereka.