Bupati pastikan wisatawan tidak terburu-buru ke Labuan Bajo

Bupati Manggarai Barat memastikan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT tidak terdampar karena minimnya transportasi.
"Kami memastikan semua layanan bekerja dengan sempurna. Begitu ada masalah transportasi di bandara, pemerintah daerah mengambil alih persiapan kendaraan dinas dan bus, pada prinsipnya tidak boleh ada tamu yang tertinggal dalam situasi sulit karena kurangnya transportasi,” kata Bupati Edistasius Andy, seperti dilansir Antara di Labuan Bajo. Senin (1/8) malam.
Hal itu disampaikannya menanggapi penghentian layanan perjalanan oleh agen perjalanan, khususnya agen perjalanan untuk menjemput tamu mulai Senin (1/8) pagi di Bandara Komodo. Dalam laporan yang diterima dari berbagai pihak, Bupati menyatakan tidak ada tamu yang terlantar karena dilayani dengan baik meski menggunakan mobil negara.
Ia menegaskan, pemerintah tidak akan berhenti membujuk para pelaku pariwisata untuk segera kembali beraktivitas dan melayani wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.
“Kami berusaha menjadi tuan rumah yang baik yang membuat orang betah dan sering datang ke Labuan Bajo untuk menikmati segala kelezatannya,” ujar Edistasius Andy.
Berita populer sekarang

Usaha susu kambing etawa diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah menyiapkan bus dan mobil untuk wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo karena minimnya transportasi yang dimiliki oleh biro perjalanan. Dari pukul 10:00 hingga 16:00 waktu setempat, mobil yang disiapkan oleh otoritas setempat melintas untuk menjemput wisatawan yang tidak dijemput.
Staf Bandara Komodo bersama TNI dan Polri siap membantu wisatawan yang kebingungan dengan kondisi ini. Wisatawan baik dalam maupun luar negeri juga terlihat mengantri untuk menaiki mobil tersebut.
"Kita harus di sini, antar jemput ke hotel. Ada dua bus dan enam mobil,” kata pegawai Kabupaten Manggarai Barat Benedict Suchardi saat membantu wisatawan di Bandara Komodo.
Absennya travel agent yang biasa menjemput wisatawan merupakan konsekuensi dari dihentikannya pelayanan pariwisata akibat kebijakan kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar dan perairan sekitarnya sebesar Rp 3,75 juta per orang per tahun.
Kampanye yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pariwisata dan Perorangan Pariwisata Labuan Bajo ini dijadwalkan berlangsung pada 1 hingga 31 Agustus mendatang.