Sambo: Saya bersaksi bahwa saya tahu, saya mengerti, saya bersaksi!

Inspektur Jenderal Polisi. Ferdi Sambo telah menyelesaikan pemeriksaannya sebagai saksi sehubungan dengan dugaan pembunuhan Brigjen Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigjen Yosua bersama tersangka Bharad Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharad E. pada Kamis (4/8) malam.
Jendral bintang dua itu diperiksa selama kurang lebih 7 jam, mulai pukul 09.55 dan keluar dari Bareskrim pada pukul 17.15 WIB.
Usai lolos pemeriksaan, Ferdi Sambo menyatakan berhenti memberikan informasi terkait dugaan baku tembak antara asistennya, apa yang dilihat dan diketahuinya.
"Hari ini saya memberikan informasi yang saya tahu, saya lihat, saya saksi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya, Duren Tiga," kata Sambo, seperti dikutip Antara.
Sambo tidak menjelaskan banyak tentang ujiannya hari ini dalam hal berapa banyak pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Berita populer sekarang

Hukum dan keunggulan memberitakan Assalamualaikum, Muslim harus tahu!
Dia menyarankan agar semua pihak menginstruksikan penyidik polisi untuk mengungkap kejadian yang terjadi di rumahnya secara jelas.
"Mari kita percayakan tim khusus bersama-sama untuk menjelaskan semuanya dengan jelas," kata Sambo.
Mantan Inspektur Jenderal Polisi. Ferdi Sambo dipanggil oleh Tim Reserse Khusus Polri untuk dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan pembunuhan Brigjen Nofriansi Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua Bharada oleh Richard Eliezer atau Bharada E.
Mengenakan seragam polisi, Ferdy Sambo tiba di lobi gedung Barescream sekitar pukul 10.14 WIB dengan pengawalan ketat polisi.
Ferdi Sambo mengaku kepada wartawan yang menunggu kedatangannya di Bareskrim telah menjalani empat kali pemeriksaan terkait dugaan penembakan di rumahnya.
"Saya di sini untuk menantang investigasi kriminal investigasi. Ujian hari ini adalah ujian keempat. Informasinya saya sampaikan ke penyidik Polres Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya, sekarang yang keempat ada di Bareskrim Polri,” kata Ferdi.
Ini adalah penampilan media pertama jenderal bintang dua itu sejak dugaan penembakan di rumahnya pada Jumat, 8 Juli 2022.
Dalam kesempatan ini, ia juga meminta maaf kepada pembentukan Polri terkait dengan peristiwa yang terjadi di rumahnya.
“Selain itu, saya juga menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi terkait atas kejadian yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiz,” ujarnya sebelum dimintai keterangan hari ini.