Update kasus Brigadir J. Kapolri untuk menindak dua jenderal bintang

Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo menegaskan tidak akan memihak dalam penyidikan kematian Brigjen J. Listo mengatakan akan memusnahkan semua jenderal yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kematian Brigjen Joshua.
Menurut PojokSatu (Grup Jawa Pos), Kapolri tak peduli sang jenderal mendapat bintang satu atau dua. Jenderal bintang dua itu, menurut List, disinyalir merujuk pada mantan kepala departemen propam, Irjen Pol Ferdi Sambo.
Namun, Listya mengungkapkan secara rinci siapa itu, jenderal kedua. "Siapa saja. Siapapun (termasuk jenderal bintang dua) terlibat dalam kasus ini," kata Listo dalam konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (8/4) malam.
Listya juga mengatakan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap semua jenderal yang terlibat. "Tentu saja, kami akan mengambil tindakan tegas. Kalau mengarah ke KUHAP dan kode etik, kita akan adakan pengadilan,” ujarnya.
Kapolri mengatakan tiga jenderal senior saat ini sedang diselidiki atas dugaan keterlibatan mereka dalam kematian Brigadir Jenderal Joshua. Namun, tiga jenderal bintang satu itu masih dimintai keterangan sebagai saksi.
Berita populer sekarang

Foto Putri Candravati berbeda dengan foto istri Ferdi Sambo di Mako Brimob.
Bahkan, Listo mengatakan kemungkinan akan menyebar ke staf lain. “Tiga perwira polisi bintang satu (perwira senior) sedang dalam proses. Kemungkinan besar, itu akan menyebar ke gelar dan nama lain," katanya.
Selain itu, Listo juga menyatakan menahan empat petugas polisi di TKP di rumah Ferdi Sambo untuk menghilangkan barang bukti. "Hari ini ada 4 orang yang akan kita tempatkan di tempat khusus selama 30 hari," kata Listo.
Dikatakannya, keempat polisi tersebut merupakan bagian dari 25 polisi yang melakukan olah TKP di rumah Ferdi Sambo yang sedang diselidiki Irsus. Empat di antaranya akan diselidiki lebih lanjut terkait dengan hilangnya barang bukti kematian Brigjen Joshua.
Listya juga mengatakan bahwa dia mengambil semua bukti yang diduga hilang. Kami menemukan siapa yang melakukannya, siapa yang mengambilnya, siapa yang menyimpannya. Semuanya akan diketahui ketika prosesnya selesai," katanya.
Listya pun menegaskan tidak akan tinggal diam dengan 25 polisi tersebut. Bahkan, tidak menutup kemungkinan 25 polisi akan dijerat dengan pasal pidana. “Jelas, jika ada kasus pidana, kami juga akan menangani kejahatan ini. Dan malam ini kita akan keluarkan TK khusus tentang mutasi,” ujarnya.