Awan panas Merapi mencapai 2000 meter, Bpbd Sleman evakuasi penduduk

Agensi Manajemen Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengevakuasi penduduk Turgo, Purbinangun desa, Pakem, ke titik pertemuan di sdaya dan bidang Tritis. Hal ini terjadi setelah munculnya awan longsoran panas dari Gunung Merapi, yang meluncur sepanjang Sungai Boyong dan langit di ketinggian 2000 meter.
Laporan situasinya Bpbd Sleman yang di laporkan oleh Sleman Regency Public Relations dan Departemen protokol yang disebutkan pada hari Jumat (27/1) memiliki awan avalanches panas di Mount Merapi di 12.53 pm. Awan longsor air panas dicatat pada seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 317,8 detik, Tinggi kolom kabut tidak terlihat, estimasi adalah jarak geser dari 2000 meter ke barat daya ke atas sungai Krasak dan Boyong.
Lalu ada awan longsoran panas di Gunung Merapi, pada 13.32 pm. Awan longsoran panas dicatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 240 detik, Tinggi kolom kabut tidak diperhatikan, perkiraan jarak geser timur laut dari 2000 meter ke sumber-sumber Sungai Krasak dan Boyong.
Selain mengevakuasi warga ke tempat berkumpul, BPBD Sleman juga akan mengerahkan armada dan sumber daya dari BPBD dan lembaga yang terkait, serta sukarelawan untuk membantu pengungsian warga. Selain itu, BPBD juga menciptakan sebuah kamp pengungsi di Percobank Valadez Pervobank Pacem dan mendirikan sebuah dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. BPBD Sleman juga batasi atau tutup jalan akses ke Hydro Purwobinangun dari pakem.
Karena Gunung Merapi, pelepasan awan panas (letusan) menyebabkan curah abu yang cukup tebal di beberapa desa di daerah tertentu daerah kekuasaan Boyolali ,Jumat (27/1).
Berita populer sekarang

Mata Rosdiana sebuah cerita tentang calon suami, sudah tunangan dan rencana pernikahan untuk tahun ini?
Sekretaris desa dapat berkonsultasi, Tamansari subdistrict, Distrik Boyolali, Sri Hartanto, sebagaimana dilaporkan oleh Antara di Boyolali, mengatakan bahwa dampak longsoran awan panas dari Gunung Merapi dalam bentuk abu di desa, bahwa posisinya di timur puncak gunung.
"Ash pecah di Desa, mungkin terjadi sekitar pukul 12.30 pm . Abu hujan pada bulan Mei juga merupakan campuran pasir lembut, " Sri Hartanto kata .
Dampak awan panas dari gunung berapi, dalam bentuk Abu cukup tebal,di daerah atas, misalnya, di desa Shard dan Sudimoro. Ashfall di desa dapat berkonsultasi ini benar-benar dimulai sekitar 06.00, tapi kondisinya tipis, sementara sekitar jam 12.30 pm hujan cukup tebal.
Meskipun demikian, Sri Hartanto mengatakan, warga tetap mendukung. Mereka berada di setiap rumah dan menghentikan rutinitas sehari-hari karena peristiwa semacam ini.
Dia bilang longsoran awan panas adalah hasil dari debu vulkanik dibawa ke timur dan ke bawah oleh angin ke desa Mai Konsul, Tamansari subdistrict dan Sekitarnya. Hujan abu-abu juga di desa Trellis, Brian (Castle district) dan Sruni, Klenteng. Namun, awan panas Merapi longsor awan tidak harus memiliki dampak dalam daerah rawan bencana (CRB) III, selain Bojolali atau sisi utara. Bahkan, dalam tiga desa Diecamatan desa, yang merupakan Tologele, yang Clak dan Greco, kondisi relatif aman.
Kepala Desa Tsolele Songwad mengatakan bahwa wilayahnya aman dan dilindungi dari bahaya erupsi Gunung Merapi. Namun, sekitar 150 penduduk yang rentan, balita dan orang tua, masih menempati tempat penampungan sementara di Desa Tologele.
Kepala desa Klaka Sumarwoto juga menyatakan wilayahnya aman dari dampak letusan Merapi, antara lain, tanpa hujan abu. "Tapi warga tetap waspada terkait dengan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi," kata Sumarwata.