Vismoyo Arsmunandar, Jenderal melihat Tagheur melewati mata prajurit.

Umum (pensiunan) Vismoyo Arsmunandar dekat usia pada hari Kamis, 28 Januari, 2021 Pada 04,29 pm di Rumah Sakit pontok Innah, Selatan Jakarta. Berbagai memoirs of General Vismoyo Arsmunandar, mantan Kepala Staf Angkatan Darat pada periode 1993-1995, terkait dengan TAG Heur watch, sayang kepada para tentara.
Bahkan sebelum menjadi Kepala Staf Militer, dimana Wismoyo Arimunanda masih menjabat sebagai komandan Diponegoro (1988-1999), dia dikenang sebagai hadiah militer kelas tinggi. Bahkan beberapa cerita kecil dari kenangan situasi akhir Vismoyo Arsmunandar, yang baru-baru ini meninggal pada usia 80, masih diingat oleh banyak orang.
Di antara kenangan bahwa Buanya anak-anak masih ingat, ketika Vismoyo Arsmunandar membawa tas di FFI Indonesia dalam film Rasa Terima kasih, yang diadakan di Semarang Makodami. Dalam hal hiburan almarhum datang dengan tas untuk membawa barang yang tidak diketahui.

Sifat Murah hati yang diketahui tentangnya, tanpa disadari, adalah berkah bagi prajurit yang saat itu menjadi rakyatnya. Karena peristiwa saat ini, FFI entertainment terus berlanjut, Wismyo memberikan sesuatu kepada prajurit yang menari dan bernyanyi sebagai acara hiburan berlangsung.
Siapa sangka barang-barang yang diberikan kepada para tentara dari tas yang dia bawa adalah jem tangan TAG Hur. Dimana beberapa prajurit Beruntung khusus mendapatkan jam yang dia bawa.
Berita populer sekarang

Status rahasia perkawinan, Ginny menanggapi Herlin Kenza pedas ketika bertanya tentang mantan suaminya
Selain rasa terima kasih yang sangat besar yang diterima para prajurit untuk hadiah yang diberikan pada Vismoyo Arismunanda sebagai komandan Diponegoro pada saat itu. Hadiah dalam Bentuk Jam tangan Tag Heur khusus, karena pada saat itu jam tangan cukup terkenal untuk harganya, yang masih cukup mahal.

Membayar upeti kepada tentara bernyanyi dan menari, tidak mengherankan bagi mantan laki-laki. Karena Wismoyo dari Arismunandar dikenal karena cinta hiburan dan musik. Bahkan di kediaman resminya, ada satu set peralatan musik yang sering digunakan sebagai alat hiburan bagi para tentara.
Serangan Dari Wismyo Arsmunandar
Vismoyo Arsmunandar adalah pria dari Shri Hardjanti, sepupu muda lain Ibu Tien, yang berhubungan dengan keluarga sandalwood, dan tidak memegang jabatan militer sebagai gantinya.
Wismyo dikenal sebagai prajurit yang memulai karirnya dari bawah. Setelah bergabung dengan kesatuan peringkat Baret Merah, ia memaksa dirinya untuk terus percaya diri memegang jabatan Komandan Copass.

Berdasarkan data tersebut dikutip Hop selama berabad-abad, Genderal berarti (Purn) Wismyo Arsmunandar, lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 10 Februari 1940, adalah mantan perwira tentara tinggi yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 1993 sampai 1995 dan sebagai Pangkostosta dari 1990. Dia lulus dari Akademi Militer Nasional tahun 1963. Vskaya-anak istri Sri Furjana dan Arismunandar.
Posisi sebagai ditapakinya dalam jajaran Korps Baret Merah ke posisi komandan Copass. Sosok dari Vismoyo, yang merupakan menantu Presiden Suharto (menikah dengan Sri Harjanti), dekat dengan subordinates dan tegas berdiri dalam disiplin, namanya terjebak keluar sebagai calon untuk pos komandan bersenjata yang disukai, namun Ketua Soeharto Tanjung dengan pos yang dipercayakan pada pos olahraga.
Vismoyo adalah penggerak di balik compactness dari seluruh Kepala Staf waktu itu, termasuk kepala polisi dalam setiap kebijakan, bahkan di sebuah era ketika Kepala Staf masing-masing memiliki agenda bergantian menghadiri kesatuan.
Berkat asuhan mereka yang sulit dengan orang tua mereka, cukup beberapa anggota dari keluarga Arsmunandar telah unggul dalam bidang mereka. Saudara pertamanya, Profesor Artono Arismunandar mantan Direktur General energi listrik dan Pertambangan, Kementerian Pertambangan dan Energi, pelatihan dalam Antar muka FT. Saudara lain, Profesor Ir. Wiranto Arsmunandar, mantan Rektor ITB, dan Menteri Pendidikan dan budaya selama pemerintahan Suharto.