Gunung Merapi Meluncurkan Awan Dari Puing-Puing Longsor Panas Sampai 2 Kilometer Jauhnya

Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan pusat Java merilis awan longsoran panas dengan jarak geser 2.000 meter persegi pada Selasa (28/1). Awan puing-puing terbakar yang tertiup angin ke barat daya atau raksasa Kali Krasak dan Boyong.
Melalui akun Twitter dari Hall of Investigation dan bencana teknologi Geologi (BPTKG), pemantauan ini berlangsung di Yogyakarta, disebutkan bukit-awan panas dari Gunung Merapi terjadi pada 10,13 lamanya dan direkam pada sebatang kara seismogram dengan 69 mm dan 175 detik. Tak ada suhu tinggi yang diamati, cuaca berkabut, perkiraan adalah jarak geser 2000 m ke barat laut (Hulu Kali Krasak dan Boyong.
BPTKG mempertahankan status Mount Merapi di level III atau memperingatkan adanya bahaya yang berpotensi saat ini dalam bentuk longsoran lava dan awan panas di sektor tenaga cadangan southwestern, mencakup Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Sungai Putih untuk maksimum lima kilometer. Jika letusan peledak terjadi, ledakan bahan vulkanik dapat menyebar dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Sementara itu, Sleman Vice Regent Sri Musliatun, bersama dengan Komandan Sleman 0732 Letkot Arif Vikaksono, memeriksa Barak para korban dari letusan Merapi di letusan gunung berapi Purbinanguni, negara bagian Pakem. Inspeksi dilakukan untuk menentukan kondisi warga dan memastikan bahwa kebutuhan pengungsi terpenuhi.
Di barak ada 65 kepala keluarga atau 216 jiwa, yang terdiri dari pria-76, perempuan-77, bayi-36, ibu masa depan-1, dan 26 tua. Sebagian besar pengungsi tiba dari Turgo di pinggiran sungai Boyong, di sepanjang glides Merapi seperti salah satu awan panas.
Berita populer sekarang

Pria yang mengeluarkan infus dari perawat gegara, wanita yang petugas polisi, ternyata…
"Pengungsi dari RT-3 dan RT-4, Turgo, 153 orang, sehingga warga tetap sensitif, tidak harus panik, percaya diri. Ketika tandanya sudah ada, kau harus mematuhi aturan dan prosedur operasi standar, karena keselamatan diperoleh dari sana, " Muslimmatun kataku.
Ia mendorong para pengungsi untuk terus mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19.
"Pemerintah menyediakan tempat untuk pengungsi yang dilengkapi dengan hambatan, sehingga warga mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19," Shri Muslimmatun berkata.
Fasilitas lain, seperti dapur umum, fasilitas medis dan kamar mandi, juga disediakan untuk kenyamanan pengungsi, katanya.
"Sebagai tambahan, berdasarkan protokol Kesehatan Pemkab, Sleman juga menawarkan Pos tampon yang menjamin kesehatan Sleman untuk petugas dan sukarelawan," Shri Alimmatun bilang.
Kata Wabup, ketika berhadapan dengan pengungsi di era pandemi, warga harus mengikuti protokol kesehatan dan melakukan pengujian cepat untuk relawan.
"Pemerintah, warga dan petugas juga memenuhi kewajiban mereka masing-masing di bawah Pirok Covid-19," Shri Muslimmatun bilang.