Ledakan di langit Tangerang mempelajari BMKG, hasilnya tak terduga

Pada hari Sabtu, 30 Januari, 2021, sebuah fenomena aneh muncul di langit Tangerang Selatan. Warga Tangerang mengklaim bahwa banyak mendengar suara gedebuk yang muncul di langit.
Menurut cerita warga kota, suara ledakan besar terjadi sekitar pukul 10.30 malam, di pagi hari. Meskipun suara yang keras, tetapi warga negara, jika durasi ledakan di bagian atas langit Tangsel hidup singkat.
"Sekitar lima detik . Suaranya tegang pada langit. Dia pergi dum,dum. Durasi tidak besar, " kata penduduk bernama Rian Maulana.
Bukan hanya dirinya sendiri, Rian berkata, banyak warga di daerah sekitarnya juga mendengar hal yang sama. Mereka semua shock, dan mereka semua mencari untuk melihat di mana suara berasal.
Rian menjelaskan ketika Big bang fenomena terjadi, langit di daerah Tangsel diamati gelap dan hujan deras.
Berita populer sekarang

Kekerasan Bahar pada Driver Online, leher dipangkas dan kepala diinjak-injak
"Kita semua melihat puncak langit dengan cara yang sama," katanya.

Keanehan kemudian dirasakan oleh warga. Karena suaranya digambarkan sebagai duri berduri. Namun, mereka tahu bahwa tidak ada proyek infrastruktur tunggal atau produksi kerajinan di daerah sekitarnya.
Segera sekitar properti atau jalan tol. "Pada kayak, kedengarannya seperti proyek paku bumi, tapi tidak ada di sini yang pasang Paku Bumi,"katanya.
BMKG melaporkan adanya ledakan di Tangerang.
Sementara itu, Meteorologi, iklim dan Geofisika (BMKG) mengaku telah menerima laporan warga negara dari fenomena ledakan sonik. Laporan, BMKG berkata, Lalu pergi.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika kelas 1, Tangerang Suwardi, Dikutip oleh Republika, insiden ini dilaporkan oleh penduduk sebuah desa di dekatnya. Kalau begitu analisisnya sudah selesai.
Namun, ada satu hal yang mengejutkan, Suwardi. Karena alat pemantauan yang menunjukkan dampak suara bukan sumber seismisitas dan petir. BMKG sendiri yang mengatakan ini sebagai upaya untuk memastikan sumber audio bukan dua elemen.
"Berdasarkan hasil analisa dari alat perekam untuk pemantauan aktivitas seismik di sekitarnya, gedebuk yang berasal dari masyarakat pedesaan tampaknya bukan berasal dari aktivitas seismik, tapi dari lightning," pernyataan resmi dari Suvardi.

Lalu dari mana asalnya? Suwardi kemudian mencoba untuk merevisi itu. Dia mengatakan itu bisa Suara datang dari enam hal.
Pertama, karena asteroid, yang dapat menyebabkan gelombang kejut ketika jatuh pada kecepatan supersonik. Gelombang kejut yang terdengar sebagai suara gedebuk.
Kedua, gelombang kejut yang kuat selama letusan gunung berapi. Ketiga, ada pesawat dengan kecepatan supersonik lintasan. Keempat, itu adalah gempa yang sangat dangkal yang dapat menghasilkan suara gedebuk.
Kelima, ledakan bahan peledak, seperti adanya latihan militer, tradisi rasa hormat di Angkatan Darat, ledakan sebuah ledakan tambang peledak dan eksplorasi seismik. Keenam, karena petir dalam kondisi cuaca dan pada jarak tertentu dapat terdengar seperti suara gedebuk.