Trevisan melejit, Sviatek dengan tegas menempati posisi pertama di peringkat dunia.

Setelah memenangkan turnamen Grand Slam Prancis Terbuka 2022 akhir pekan lalu, Iga Svitek di tunggal putri semakin memperkuat posisinya sebagai raket pertama dunia.
Namun, jika Anda melihat lonjakan peringkat tunggal putri, maka Martina Trevisan Italia dan finalis Prancis Terbuka Coco Gauff telah melonjak di atas semua tahun ini.
Gauf mencapai final Grand Slam pertamanya di Prancis Terbuka tahun ini.
Kinerja brilian ini memungkinkannya untuk naik peringkat dunia dengan 10 Posisi dalam edisi terbaru peringkat dunia yang diterbitkan oleh WTA.
Pemain berusia 18 tahun itu tiba di Paris, masih berada di peringkat ke-23. Sekarang Gauf telah mendapatkan peringkat karir terbaiknya, peringkat ke-13 di dunia.
Berita populer sekarang

Youtuber Benny dan Dzhoniar ingin mengembalikan nama baik
Sementara itu, Trevisan bahkan lebih merusak. Keluarnya yang tak terduga ke semifinal membuat pemain berusia 28 tahun itu berada di urutan ke-27 di dunia.
Bahkan, ketika kejuaraan lapangan tanah liat besar dimulai, pemain tenis, lahir di Florence, Italia, masih peringkat ke-59 di dunia.
Artinya, peringkat Trevisan melonjak 32 posisi. Dia juga kembali dari Paris dengan gelar pemain tenis dengan kemajuan peringkat tertinggi di turnamen.
Salah satu penampilan menakjubkan petenis kidal itu di Prancis Terbuka adalah ketika ia mengirim pulang finalis Grand Slam AS Terbuka tahun lalu Leila Fernandez di perempat final.
"Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk melakukan apa yang saya sukai," Kata Trevisan kepada The Associated Press. "Ini adalah sumber dari apa yang saya capai saat ini," tambahnya.
Svitek, yang memenangkan gelar karir keduanya di Prancis Terbuka tahun ini, sekarang 4305 poin di belakang raket kedua dunia yang baru, Estonia Anette Kontaveit.
Keuntungan dalam poin saat ini memberi Svitek peluang besar untuk menyelesaikan musim ini dengan gelar tempat pertama di peringkat dunia.
Petenis Polandia itu belum terpengaruh kekalahan dalam 35 pertandingan berturut-turut. Sebuah prestasi yang membuatnya setara dengan pencapaian Venus Williams pada tahun 2000.
Kemenangan di Prancis Terbuka juga memungkinkan petenis berusia 21 tahun itu memenangkan enam gelar berturut-turut di enam turnamen sejak Februari.
- Saya memastikan bahwa bagasi saya selalu penuh. Hal yang paling sulit adalah tidak membiarkan diri Anda ditekan, berpikir terlalu banyak dan menganalisis angka dan peluang terlalu banyak," kata Svitek.