Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tidak ada perwakilan Indonesia di semifinal

Sebuah cerita buruk terekam di Indonesia Terbuka 2022. Untuk pertama kalinya sejak pembukaan Kejuaraan Terbuka indonesia pada tahun 1982, yaitu, 40 tahun yang lalu, tidak ada perwakilan Indonesia yang berhasil mencapai semifinal.
Keempat perwakilan Indonesia, yang berpartisipasi di perempat final hari ini (17/6), diskors dari partisipasi.
Rangkaian kekalahan dimulai dengan runtuhnya ganda putri Apriani Rahayu / Siti Fadia Rilva Ramadhanti. Apriani / Fadia mengalahkan raket ganda kedua dunia dari Korea Selatan Lee so Hee / Shin seung Chan dalam dua pertandingan berturut-turut dengan skor 14-21 dan 19-21.
Setelah itu, giliran ganda putra Pramudya Kusumavardana / Yeremia Erich Rambitan yang jatuh. Mereka mengalahkan raket pertama Malaysia di ganda putra Aaron chia / Soui Yika dalam pertandingan yang menentukan dengan skor 21-14, 12-21 dan 20-22.
Bahkan, Pramudya / Yeremia memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai semifinal. Setelah memimpin dengan skor 20-18 di game ketiga, Yeremia kehilangan keseimbangan dan cedera lututnya.
Berita populer sekarang

Tidak hanya asal Papua, ternyata, itu adalah darah keturunan Zsa Zsa Utari
Meski kesakitan dan cara pincang, Yeremia tetap berusaha melanjutkan duel.
"Saya bertanya kepadanya, dia hanya kesakitan, sepertinya lututnya sedikit bergeser. Saya mendorong dia karena dia ingin melanjutkan, meskipun kondisinya tidak bisa membuatnya turun, " kata Pramudya, dikutip dari siaran pers PP PBSI.
Menurut dokter PP PBSI, Dr. Grace Joselini Corles, Yeremia mengalami cedera lutut. Untuk perawatan lebih lanjut, Yeremia menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) di RS Pondok Indah, Bintaro.
Setelah dua kekalahan ini, dua wakil Indonesia juga kalah.
Anthony Shinisuka Ginting mengalahkan raket pertama Dunia di tunggal putra Viktor Axelsen dengan skor 13-21, 21-19 dan 9-21. Ini adalah pertama kalinya dalam delapan pertandingan di Indonesia Masters dan 2022 Indonesia Open 2022 ketika Axelsen dipaksa memainkan permainan karet.
Harapan terakhir terletak di pundak Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto di ganda putra. Namun, Dawn / Rian dikalahkan oleh pasangan Cina Liu Yuchen / Ou Xuanyi dalam dua pertandingan berturut-turut 18-21, 18-21.
Setelah tiga kemenangan di Kejuaraan Indonesia Terbuka, yaitu dari 2014 hingga 2016, perwakilan Indonesia secara konsisten menjadi juara dari 2017 hingga 2021.
Di ganda campuran Tontovi Ahmad / Lilia Natsi menjadi juara pada 2017 dan 2018. Kemudian Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamullo memenangkan trofi juara pada 2018, 2019 dan 2021. Edisi 2020 dibatalkan karena pandemi Covid-19.