Tidak di ISG karena Adele hanya ingin pamannya menemaninya.

Adelia menjadi salah satu perenang berprestasi di Kejuaraan Nasional (Kedjurnas) Festival Air Indonesia.
Dia memecahkan tiga rekor nasional (rekor). Rekor pertama diraih perenang asal Jawa Barat di nomor 50 meter gaya dada putri (33,09 detik).
Dia kemudian meningkatkan rekor 50mnya dengan waktu 33,05 detik. Dan terakhir pada jarak 100 meter gaya dada dengan hasil 1 menit 11,75 detik.
Dengan sederet prestasi, ia patut masuk dalam daftar perenang yang berlaga di Islamic Solidarity Games (ISG).
Acara tersebut diadakan di Konya, Turki, dari tanggal 9 hingga 18 Agustus. Namun, namanya tidak ada dalam daftar 12 nama keluarga yang dipublikasikan.
Berita populer sekarang

Pakaran beda agama, tapi bercerai, Laura Teux bilang sulit menemukan seorang gadis yang percaya pada Jakarta.
Mengapa itu?
"Adele (salam untuk Adelia, catatan editor) berlatih dengan pelatih yang sama dengan Om Ervanto," katanya. Ya, Adele ingin, jika dia masuk ke timnas, pelatih yang mendampinginya, mereka bawa.
Karena sejak awal, Adel diajar oleh pamannya. Ia berlatih di Klub Renang Cimahi milik keluarga Tirta Bayu.
Dengan demikian, chemistry keduanya tidak dapat dipisahkan. "Ini adalah cara pelatihan yang berbeda. Ya, di mata Adil, katanya.
Selain itu, diakuinya banyak hal yang membuat perpisahan menjadi sulit. Salah satunya sudah memahami ciri-cirinya.
Seperti orang yang tidak bisa makan daging ketika dia muncul di luar. Sulit bagi Adel untuk tampil di kejuaraan internasional tanpa pelatih yang tahu karakternya.
Bahkan, diprediksi hasilnya tidak akan maksimal. "Jadi lebih baik tidak pergi," katanya.
Ervanto menambahkan, salah satu yang membedakan dirinya dengan pelatih lain adalah suaranya.
Saat dia meniup peluit, saat Adele muncul, Adele akan mempercepat gerakannya.
- Ini adalah kuncinya. Jika ada inokulasi (peluit) dari saya, itu adalah delirium. Dalam 20 meter terakhir, dia hanya mendengar cangkok saya, dia marah pada lawannya, "kata Ervanto.