Aturannya berubah, tim Indonesia langsung mengumpulkan 5 emas di hari pertama

Powerlifting terbukti bisa menjadi sumber medali emas bagi Indonesia di ASEAN Paralympic Games (APG) 2022. Baru memasuki hari pertama perebutan medali, Ni Nengah Widiasih dan yang lainnya langsung menyabet 5 medali emas dan 1 perak.
Perubahan aturan yang memaksa setiap kelas memperebutkan dua emas memang menjadi keuntungan besar bagi Indonesia.
Powerlifter di APG 2022 bersaing memperebutkan emas untuk kekuatan terbaik dan kekuatan keseluruhan. Sebelumnya, setiap kelas hanya memperebutkan satu emas, yaitu dari partai terbaik.
Lima emas Indonesia plus satu perak di hari pertama diraih oleh Ni Nengah Widiasih (2 emas di kategori 45kg), Eneng Parida (2 emas di kategori 41kg) dan Rani Puji Astuti (1 emas dan 1 perak di kategori 61kg) . kelas kg).
Koni Ruswanta, koordinator pelatihan pelatih powerlifting Indonesia, mengatakan sumbangan 5 emas itu menggembirakan. Kony meyakini rekor ini bisa menjadi pemicu bagi kontingen Indonesia di masa mendatang.
Berita populer sekarang

Perceraian Aldi Braga dan Rivin dua Ariyanti disebut karma, Ikke Nurzhana mengatakan Ginny
“Melebihi ekspektasi kami, terutama debutan Eneng Parida yang meraih dua medali emas di batch terbaik dan di seluruh batch,” kata Kony seperti dikutip NPC Indonesia.
Rani Puji Astuti melengkapi pesta emas Indonesia dengan menjadi yang terbaik di kategori 61kg. Dia mencatat yang terbaik dari 90kg, meninggalkan Nguyen Thi Thanh Thuy (Vietnam) untuk memenangkan perak dengan 84kg terbaik. Sedangkan Somkhon Anon dari Thailand meraih perunggu dengan best effort 83kg.
Prestasi ini mengakhiri penantian Rani meraih medali emas di APG. Pada dua ajang APG sebelumnya di Myanmar (2015) dan Malaysia (2017), hasil Kudus tertahan di medali perak.
“Mendapatkan emas pertama (di APG) sangat menyenangkan, sangat bersyukur. Saya sangat berharap tahun ini bisa memberikan yang terbaik untuk negara," kata Rani.
Sayangnya, prestasi baiknya di game-game terbaik tidak tercermin dalam akumulasi game. Kegagalannya mengangkat barang berat pada dua kesempatan (90kg dan 92kg) memaksa Rani untuk menyerahkan emas Nguyen Thi Thanh Thuy. Nguyen berhasil mengangkat total berat 167 kg karena dua kali sukses mengangkat (83 kg dan 84 kg).
Rani mengaku penampilannya di Solo sudah optimal meski meraih satu emas. Dia merasa lebih baik tanpa masalah vitalitas.
Bahu kanannya agak bermasalah akhir-akhir ini. Dalam performa terbaiknya, Rani mampu mencatatkan rekor personal best di nomor 100kg, seperti yang dilakukannya saat meraih emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua 2021.
“Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi tangan tidak terlalu bagus, ada masalah dengan bahu kanan. Tapi saya bersyukur masih bisa memberikan emas untuk bangsa ini,” kata Rani.