Paruh kedua musim MotoGP dimulai dengan kritik dari sang supervisor.

Setelah istirahat musim panas selama sebulan, MotoGP kembali ke Silverstone akhir pekan ini.
Seri GP Inggris dimulai kemarin pagi dengan media briefing. Sesi tersebut dimanfaatkan oleh para pebalap untuk mengkritisi stewards tim, yang juga dikenal sebagai grup pengawas MotoGP.
Kritikan itu muncul saat pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo kembali membahas penalti long lap.
Hukuman akan berlangsung di balapan besok. Ini menyusul insiden di mana ia menabrak pebalap Aprilia Alex Espargaro di balapan sebelumnya. Khususnya GP Belanda di lintasan Assen (26/6).
Seperti pernyataan terakhirnya, Quartararo masih meyakini hukuman yang diterimanya tidak adil.
Berita populer sekarang

Perceraian Aldi Braga dan Rivin dua Ariyanti disebut karma, Ikke Nurzhana mengatakan Ginny
Pasalnya, Espargaro masih bisa melanjutkan balapan dan mencetak poin. Selain itu, Yamaha juga mengajukan protes resmi.
Mereka mengatakan hukuman itu menunjukkan tim pengawas balapan MotoGP tidak konsisten. Pengawas juga diyakini tidak memiliki standar yang adil saat meninjau setiap insiden dalam perlombaan.
"Saya tahu mereka mencoba mengubah beberapa aturan untuk membuatnya lebih ketat setelah insiden massal sebelumnya."
"Namun, kami masih perlu menemukan keseimbangan antara insiden balap dan manuver yang tidak bertanggung jawab," kata Quartararo, menurut Motorsport.
Pembalap Prancis itu menambahkan bahwa dirinya salah mengalahkan Espargaro. Namun, dia percaya bahwa dia tidak pantas dihukum.
“Keseimbangan ini harus segera ditemukan. Yang penting jangan bosan dengan olahraga ini," tambah juara dunia MotoGP 2021 itu.
Pembalap lain yang menghadiri konferensi pers setuju dengan Quartararo. Termasuk Espargaro sendiri.
Adik pebalap Repsol Honda Pol Espargaro memahami kekesalan Quartararo. Selain itu, insiden yang hampir sama di Grand Prix Catalunya yang melibatkan Takaaki Nakagami, Alex Rins dan Francesco Bagnaia tidak menghasilkan penalti sama sekali.
“Saya pikir semua pembalap sangat ingin diperlakukan adil. Karena jika terus seperti ini, entah bagaimana ketika mereka memberi kami penalti, kami masih tidak akan mengerti mengapa itu terjadi," kata Espargaro.
Quartararo juga didukung oleh pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir. Juara dunia MotoGP 2020 itu menilai insiden yang terjadi dengan rivalnya itu sebagai insiden balapan murni.
“Awalnya saya tidak terlalu khawatir dengan kejadian ini. Tapi setelah melihat tayangan ulang, saya pikir itu adalah kejadian biasa. Fabio ingin menyalip, tetapi kehilangan pegangan di roda depan. Ini normal dalam balapan," jelas pembalap Spanyol itu.
Sementara itu, hasil latihan bebas pertama (FP1) GP Inggris kemarin menempatkan duo Ducati di posisi I-II.
Pembalap Pramac Ducati Johann Zarco menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 59,893 detik. Francesco Bagna berada di urutan kedua.
Pembalap pabrikan Ducati selesai dalam waktu 0,027 detik dari Zarco pada 1 menit 59,920 detik.