India berusaha untuk meredakan kemarahan atas komentar menghina Islam

Pemerintah India berusaha meredakan kemarahan publik di dalam dan luar negeri setelah komentar oleh dua pejabat senior BJP (Partai Bharatiya Janata) tentang Nabi Muhammad. Pihak berwenang telah menangkap 38 orang yang terlibat dalam kerusuhan di kota Utara dan merencanakan protes di Mumbai.
Penangkapan di kota Kanpur adalah upaya untuk meredakan ketegangan agama sporadis. Dua pejabat Partai Bharatiya Janata, partai nasionalis Hindu yang mendukung Perdana Menteri Narendra Modi, membuat komentar yang memicu kemarahan luas di kalangan umat Islam di India dan luar negeri.
Beberapa pejabat tinggi India telah dibawa untuk mengatasi ketegangan diplomatik karena negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UEA) dan Iran telah menuntut permintaan maaf dari Pemerintah India karena membuat komentar yang meremehkan. Selama akhir pekan, pihak berwenang setempat meminta diplomat India yang bekerja di wilayah Teluk Persia dan negara-negara Islam tetangga untuk memprotes komentar perwakilan BJP.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tweet dan komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan sudut pandang pemerintah. BPJ memutus Sekretaris Pers dan mengusir pejabat lain pada minggu (5/6) karena menghina perasaan religius perwakilan minoritas.
Muslim India membentuk 13 persen dari 1,35 miliar penduduk negara itu. Pada Senin (6/6), aksi unjuk rasa digelar di Mumbai menentang pernyataan anti-Muslim.
Berita populer sekarang

Lebih matang 11 tahun, cerita tentang pria pelacur, Alyssa Soebandono, jadi istrinya
Seorang pejabat senior di kedutaan Qatar di New Delhi mengatakan pemerintah Modi harus menjauhkan diri dari komentar tersebut.
"Pelanggaran perasaan religius dapat berdampak langsung pada hubungan ekonomi," kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa dia sedang mempelajari laporan boikot barang-barang India yang dilakukan oleh sejumlah pemilik toko serba ada di Qatar. Perputaran perdagangan India dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang meliputi Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman, dan UEA, berjumlah sekitar 90 miliar dolar AS (1,3 kuadriliun Rupee) pada 2020-2021. Jutaan Orang India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC.
Modi dalam beberapa tahun terakhir memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara kaya energi, sumber utama impor bahan bakar India.