Iran matikan 20 kamera pengintai IAEA

Iran telah memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa pihaknya berencana untuk menonaktifkan 20 kamera pengintai IAEA dan peralatan pemantauan lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Kepala IAEA, Rafael Grossi, Kamis (9/6), menurut para diplomat dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir Antara.
Langkah Iran ini terlihat seperti pembalasan lain atas Resolusi Dewan Gubernur IAEA, yang terdiri dari 35 anggota, yang mengkritik Teheran karena gagal menjelaskan keberadaan partikel uranium di tempat yang tidak dideklarasikan, yang diadopsi pada Rabu (8/6) malam.
Grossi berencana untuk mengadakan konferensi pers tentang Iran. Teheran mengatakan pada hari Rabu (8/6) bahwa pihaknya telah memulai perluasan lebih lanjut dari pengayaan uranium bawah tanahnya dan akan menonaktifkan dua kamera pengintai nuklir PBB.
Keputusan terakhirnya dapat semakin merusak prospek penyelamatan kesepakatan nuklir 2015. Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat telah menemui jalan buntu.
Berita populer sekarang

Kenalan dengan aktris pendek Jepang Saori Hara, dikenal di Java
Hanya Rusia dan Cina yang menentang resolusi Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris, yang menyatakan bahwa Dewan Gubernur menyatakan keprihatinan mendalam bahwa jejak uranium yang ditemukan di tiga lokasi yang tidak diumumkan tetap tidak jelas karena kurangnya kerja sama dari Iran.
Setelah adopsi resolusi, empat kekuatan Barat, semua pihak dalam kesepakatan 2015, meminta Teheran untuk segera menghubungi pengawas untuk menghindari tindakan lebih lanjut.
Iran menegaskan program nuklirnya tetap damai, sementara Barat mengatakan Teheran semakin dekat untuk dapat memproduksi bom.