Kemlu mengungkap awal mula kasus pemenjaraan 60 WNI di sebuah penjara di Kamboja

Sebanyak 60 warga negara Indonesia (WNI) ditahan di Kamboja. Tentang mereka yang menjadi korban penipuan ini dan ditawan di Kamboja, yang sebelumnya dilaporkan 53 orang, kini menjadi 60 orang. Mereka tertipu oleh investasi palsu. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus berkoordinasi dengan KBRI Phnom Penh untuk menghubungi pihak kepolisian Kamboja terkait pembebasan mereka.
"Jumlah yang benar adalah 60 orang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasia, Sabtu (30 Juli).
Dia menegaskan, KBRI berkoordinasi dengan Kemlu, mengirimkan laporan pekerja ke pusat untuk Kemlu untuk menghubungi aparat keamanan. Atase Polisi juga berkoordinasi langsung dengan Atase Pertahanan KBRI Kamboja. "Di sisi lain, mereka meminta bantuan pemerintah Kamboja untuk menyelesaikan masalah ini," tegasnya.
Menurut Faizasi, penyebab kejadian ini adalah warga Indonesia ditipu oleh rezim curang di jejaring sosial. Warga negara Indonesia yang bekerja secara ilegal membodohi iklan di jejaring sosial. "Mereka yang bekerja secara ilegal di Kamboja sering disesatkan oleh lowongan pekerjaan di media sosial (Facebook)," katanya.
Ia meminta masyarakat mewaspadai iklan di media sosial. Jangan percaya angka Anda. "Masyarakat harus diperingatkan untuk tidak mudah percaya dengan iklan ini. (Mengenai kehilangan uang yang dibayarkan) saya tidak tahu tentang itu," katanya.
Berita populer sekarang

Berbeda dengan polisi, ini adalah kronologi kematian versi Brigadir Jenderal J. Bharada Ege.
Menurut Juda Nugrahi, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, puluhan WNI dilaporkan menjadi korban penipuan oleh perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja. Sebelumnya, Karopenmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadan mengatakan, Polri berkoordinasi dengan Atase Pertahanan KBRI Kamboja. Menurut informasi pada 26 Juli 2022, jumlah WNI yang ditahan bertambah menjadi 60 orang.
Ramadan mengungkapkan, tempat penahanan 60 WNI tersebut saat ini berada di Phum 1, Preah Sihanouk, Kamboja, dengan koordinat 10° 37'33.0 N 103° 30'08.7 E. KBRI Phnom Penh masih berusaha bekerja bersama polisi Kamboja untuk membawa kabur 60 WNI,” kata Ramadhan.