Singapura bersikeras untuk tidak memberikan hak istimewa kepada Gotabaya Rajapaksa

Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa memang telah melarikan diri ke Singapura. Namun, pemerintah Singapura memastikan bahwa tidak ada hak istimewa yang diberikan kepadanya.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dalam jawaban tertulis kepada anggota parlemen Gerald Giam. Secara umum, Pemerintah Singapura tidak memberikan hak istimewa, kekebalan, atau keramahtamahan kepada mantan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan Sri Lanka.
"Mantan presiden Gotabaya Rajapaksa itu tidak diberikan hak istimewa, kekebalan atau keramahan apa pun," kata surat Balakrishnan 1 Agustus, seperti dikutip The Straits Times.
Gotabaya Rajapaksa berlari ke Maladewa sebelum menaiki penerbangan Arab Saudi ke Singapura. Dia tiba di Singapura pada 14 Juli dan izin kunjungannya diperpanjang selama 14 hari. Izin tersebut berlaku hingga 11 Agustus.
Parlemen Singapura juga telah menyuarakan keprihatinan tentang negara itu menjadi tempat berkembang biak bagi buronan politik. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri K. Shanmugam menegaskan bahwa orang asing yang memiliki dokumen perjalanan yang sah dan memenuhi persyaratan diperbolehkan masuk ke Singapura. Namun, bisa saja terjadi penyimpangan jika dikaitkan dengan kepentingan nasional.
Berita populer sekarang

TNI AL hentikan penyelundupan 9 calon FMI ilegal ke Malaysia
Jika orang asing yang datang ke Singapura dianiaya oleh pemerintah seperti Gotabaya Rajapaksa, harus ada permintaan repatriasi terlebih dahulu. "Pemerintah (Singapura, red.) akan memberikan bantuan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Shanmugam dalam surat tersebut.
Gotabaya Rajapaksa berisiko dituntut jika dia kembali ke Sri Lanka. Ia diduga melakukan berbagai tindakan korupsi dan kehancuran negara. Tanpa status presiden, dia tidak memiliki kekebalan.
Gotabaya Rajapaksa masih beruntung karena presiden terpilih saat ini, Ranil Wickremesinghe, dikenal sebagai orang kepercayaannya. Oleh karena itu, kecil kemungkinan pemerintah Sri Lanka akan mengirim surat yang meminta kembalinya Gotabai Rajapaksa.