Warga Sherpur Kabul, yang tidak percaya pada pembunuhan pemimpin Al-Qaeda, menuntut bukti

Perlombaan Ayman al-Zawahiri telah berakhir. Tentara Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom di tempat perlindungan mereka di Kabul, Afghanistan. Pemimpin "Al-Qaeda" telah dinyatakan meninggal. Zawahiri adalah salah satu buronan nomor satu di Amerika Serikat.
Dia dan Osama bin Laden dituduh sebagai dalang di balik peristiwa 11 September 2001. "Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini telah pergi," kata Presiden AS Joe Biden pada Selasa (8 Februari), mengutip Agence. Pers Prancis.
Serangan terhadap gedung World Trade Center 21 tahun lalu merenggut sekitar 3.000 nyawa. Termasuk ratusan petugas pemadam kebakaran.
Zawahiri menjadi pemimpin al-Qaeda setelah AS berhasil membunuh Osama bin Laden pada tahun 2011. Selama bersembunyi, dokter Mesir itu terus merencanakan berbagai serangan terhadap Amerika Serikat. Dia mengoordinasikan cabang-cabang al-Qaeda di seluruh dunia dan menyerukan serangan ke tanah Paman Sam.
Zawahiri juga menjadi penggagas aksi kekerasan di berbagai belahan dunia. Dari bom bunuh diri Oktober 2000 di kapal perusak USS Cole, yang menewaskan 17 perwira angkatan laut, hingga serangan terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania, yang menewaskan 223 orang.
Berita populer sekarang

Jember Fashion Carnaval 2022 hadir kembali
Biden menjelaskan, Zawahiri tewas dalam operasi kontra-terorisme yang dilakukan oleh CIA di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (31 Juli). Pria berusia 71 tahun itu berada di bawah pengawasan selama beberapa bulan. Biden akhirnya memberikan lampu hijau untuk serangan itu setelah dikonfirmasi bahwa pria itu adalah Zawahiri. FBI juga mengubah status data teroris paling dicari Zawahiri. Dari buronan sampai mati.
Penyerangan dilakukan saat Zawahiri berada di balkon rumah. Dua rudal ditembakkan dari pesawat tak berawak Minggu pagi. Biden juga membenarkan bahwa anggota keluarga Zawahiri lainnya masih hidup.
Ini adalah serangan AS pertama di Afghanistan sejak penarikan pasukan pada 31 Agustus tahun lalu. Taliban mengumumkan serangan AS dan mengutuknya. Padahal, di awal kepemimpinannya, Taliban berjanji tidak akan melindungi kelompok teroris.
Ada klaim bahwa Zawahiri dilindungi oleh Taliban. Karena persembunyiannya di Sherpur, salah satu distrik elit Kabul. Biasanya, rumah-rumah di daerah ini dimiliki oleh pejabat tinggi Taliban dan komandan militer. Taliban mengklaim bahwa AS menyerang sebuah gedung kosong.
"Dengan menjadi tuan rumah dan melindungi Zawahiri, kelompok Islam (Taliban) melanggar perjanjian Doha, yang membuka jalan bagi penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.
Meski AS tidak menyebut nama Taliban secara langsung, kelompok yang kini memimpin Afghanistan itu langsung tersinggung. Perwakilan Taliban Zabiullah Mujahid menuduh AS melanggar perjanjian. Menurutnya, serangan itu merupakan pengulangan dari kegagalan Amerika Serikat selama 20 tahun melacak al-Qaeda. Selama perburuan, Afghanistan digunakan sebagai pangkalan pasukan Amerika. "Serangan ini bertentangan dengan kepentingan AS, Afghanistan dan seluruh kawasan," kata Mujahid.
Sementara itu, penduduk Sherpur tidak yakin apakah Zawahiri telah terbunuh. Karena mereka merasa tidak ada yang tinggal di rumah yang dibom AS tahun lalu. Rumah selalu gelap, tidak pernah menyala.
"Ini hanya propaganda. Mereka harus menunjukkan bahwa dia (Zawahiri) terbunuh dan ini buktinya," kata warga setempat Fahim Shah.